Altcoin News

ETF baru Bitwise yang melacak XRP dijadwalkan meluncur saat pasar dibuka pada Kamis dengan ticker “XRP”.

Pasokan XRP yang masih mencatat untung kini berada di titik terendah dalam 12 bulan. Seorang analis memperingatkan potensi drop lanjutan jika investor mulai cut loss. Bisakah ETF XRP memicu kembalinya para bull?

Matt Hougan Bitwise sebut titik bottom harga akan segera tiba dan menghadirkan sebuah “peluang lintas generasi” serta “hadiah bagi investor jangka panjang”.

Para analis kripto berbagi sejumlah hipotesis ihwal apa yang mungkin menyebabkan pasar kripto berdarah sepanjang akhir pekan ini, seraya menegaskan bahwa episode seperti ini adalah bagian normal dari siklus kripto.

Para anggota dari kedua kubu terlibat adu argumen mengenai privasi, sentralisasi, dan manipulasi pasar, sementara ZEC masih menjadi pusat narasi.

Pasar kripto Tanah Air ukir performa solid pada 2025, ditopang nilai transaksi yang melonjak hingga Rp409,56 triliun serta basis pengguna yang makin meluas.

Analis keuangan Rajat Soni kembali picu kontroversi, sebut XRP sebagai scam dan menilai aset itu terlalu tersentralisasi serta tidak layak diadopsi bank.

Seorang anggota komunitas sebut aksi pembakaran US$3 juta itu sebagai “seni pertunjukan” kripto, di mana penjahat rela menghabiskan jutaan dolar hanya demi plot cerita.

Berbicara kepada Cointelegraph, pendiri 10T Holdings Dan Tapiero menjelaskan mengapa fundamental Bitcoin tetap solid meski koreksi besar hingga 70% diramal dapat terjadi pada fase bear market berikutnya.

ZEC mencatat level overbought tertinggi sepanjang sejarah, menambah risiko koreksi tajam sampai 60% atau lebih dalam beberapa pekan mendatang.

Investor menilai pengumuman ini sebagai katalis positif bagi pasar kripto, meski stimulus yang diusulkan masih bergantung pada keputusan Mahkamah Agung.

XRP terkerek +12% ke US$2,50 menyusul lima ETF spot terdaftar di DTCC, lantas picu reli dan sentimen bullish jelang potensi debut ETF di AS.

Zcash salip koin privasi lainnya dengan market cap US$10,6 miliar, mengungguli Monero di tengah ledakan permintaan investor pada anonimitas on-chain.

Eksploitasi senilai US$116 juta terhadap Balancer rupanya sudah direncanakan selama berbulan-bulan. Pelaku memanfaatkan Tornado Cash dan teknik canggih untuk menghindari deteksi.

Model AI murah asal Cina, QWEN3, menjadi satu-satunya yang berhasil meraup profit, sementara para pesaingnya yang lebih mahal justru menelan rugi parah.