Omni Network

Kalangan Bitcoin whale kebut akumulasi walau prospek jangka pendek BTC masih bearish. Sementara itu, analis Wall Street ramal BTC akan cetak all-time high baru sebelum 2025 berakhir.

Pasar kripto Tanah Air ukir performa solid pada 2025, ditopang nilai transaksi yang melonjak hingga Rp409,56 triliun serta basis pengguna yang makin meluas.

Koreksi harga Bitcoin (BTC) dari rekor ATH memicu diskusi tentang level entry ideal dan prediksi harga ke depan.

Analis keuangan Rajat Soni kembali picu kontroversi, sebut XRP sebagai scam dan menilai aset itu terlalu tersentralisasi serta tidak layak diadopsi bank.

Bitcoin kehilangan sejumlah area support penting ketika data menunjukkan investor jangka pendek tengah menahan kerugian di level kapitulasi, memunculkan kekhawatiran akan potensi koreksi BTC yang lebih dalam.

Berbicara kepada Cointelegraph, pendiri 10T Holdings Dan Tapiero menjelaskan mengapa fundamental Bitcoin tetap solid meski koreksi besar hingga 70% diramal dapat terjadi pada fase bear market berikutnya.

ZEC mencatat level overbought tertinggi sepanjang sejarah, menambah risiko koreksi tajam sampai 60% atau lebih dalam beberapa pekan mendatang.

XRP terkerek +12% ke US$2,50 menyusul lima ETF spot terdaftar di DTCC, lantas picu reli dan sentimen bullish jelang potensi debut ETF di AS.