Cointelegraph
Zummia FakhrianiZummia Fakhriani

Van de Poppe Beber Strategi Trading Altcoin Pasca Crash, Incar Target +500%

Analis kripto Michaël van de Poppe memaparkan strategi lengkap mengejar potensi kenaikan hingga 500% meski portofolionya terpukul keras oleh aksi jual altcoin.

Van de Poppe Beber Strategi Trading Altcoin Pasca Crash, Incar Target +500%
Berita

Pasar altcoin mengalami tekanan ekstrem dalam beberapa bulan terakhir. Mayoritas aset merosot tajam sejak awal Oktober. Kondisi tersebut sontak menyeret portofolio altcoin milik analis pasar kenamaan Michaël van de Poppe turun sekitar 70% dari nilai awal. Kendati demikian, ia menyatakan tetap optimistis bahwa pasar mendekati fase pembalikan (reversal) masif dan peluang terbaik justru lahir dari kondisi ekstrem seperti saat ini.

“Portofolio altcoin saya berada di level terendah sejak awal, turun 70%. Namun fundamental tesisnya masih sama,” ungkap Van de Poppe melalui kanal YouTube-nya pada 30 November 2025, menegaskan bahwa ia tidak berniat menghentikan strategi trading yang telah ia bangun sejak awal siklus.

Indikator Ekstrem Pancarkan Potensi Reversal

Van de Poppe menerangkan bahwa sejumlah indikator pasar kini bergerak di area yang secara historis selalu bertepatan dengan pembentukan titik bottom yang signifikan. Ia menyoroti MVRV Z-Score Bitcoin yang menyentuh level terendah sepanjang sejarah, serta Crypto Fear & Greed Index yang merosot hingga angka 11, level ekstrem yang hanya pernah terjadi pada masa crash Luna dan awal 2025.

Selain itu, tekanan jual dari kelompok holder jangka pendek mencapai rekor tertinggi, sementara beberapa indikator teknikal seperti RSI dan MACD berada pada level terdalam sejak kolapsnya Luna dan FTX. Di sisi lain, pergerakan besar justru datang dari kelompok whale berisi lebih dari 1.000 BTC yang terus melancarkan akumulasi agresif di tengah gelombang ketakutan pasar.

Menurutnya, terjadi kesenjangan besar antara Bitcoin dan likuiditas global, antara Bitcoin dan indeks saham Nasdaq, serta antara altcoin dan nilai wajarnya. Kondisi tersebut mencerminkan mispricing yang ekstrem dan berpotensi memicu pemulihan agresif melalui short squeeze begitu sentimen mulai pulih.

Baca Juga: Buterin Kucurkan Dana Rp12,65 Miliar ke 2 Proyek Ini, Dongkrak Masa Depan Privasi Digital

Tidak Jual dalam Kepanikan

Walaupun nilai portofolionya terpelanting dari US$110.000 menjadi sekitar US$29.000, Van de Poppe menegaskan dirinya tidak akan menjual ataupun menukar altcoin yang dimiliki. Ia menganggap keputusan melepas aset pada titik terendah justru akan memperparah kerugian dan mengabaikan fundamental kuat dari proyek-proyek yang telah ia pilih.

Portofolionya sendiri berisi beberapa aset seperti Optimism (OP), TAO, SAI, IGEN, Peak, Renzo, IVA, Warmall, dan WOO. Ia menyatakan bahwa perubahan komposisi di level harga saat ini sama saja seperti berjudi, sebab perpindahan posisi saat kondisi ekstrem acap kali berakhir dengan hasil yang lebih buruk.

Van de Poppe lebih memilih memanfaatkan potensi lonjakan cepat lewat strategi trading aktif. Seumpama terjadi short squeeze yang membawa harga kembali ke level sebelum crash, misalnya OP menuju US$0,55–US$0,65, TAO menuju US$480–US$500, atau Warmall ke sekitar US$0,11, ia akan mulai mengambil profit bertahap dan membeli kembali setelah koreksi.

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Beli Bitcoin? Analis Prediksi Harga Bisa Drop ke US$83.000

Lingkungan Makro Dukung Siklus Bullish

Van de Poppe juga menggambarkan bahwa faktor makro masih menunjang asumsi siklus bullish jangka panjang. Menurut pembacaan kurva bisnis berbasis pergerakan copper vs gold, posisi saat ini setara dengan fase 2019–awal 2020, atau fase awal ekspansi sebelum reli monumental Bitcoin (BTC) dan altcoin terjadi pada tahun berikutnya.

Ia menilai pasar tidak sedang memasuki awal bear market baru, melainkan masih berada di fase awal bull cycle yang lebih panjang. Kondisi penjualan ekstrem yang terjadi belakangan ini dianggap sebagai bagian dari proses reset yang biasa muncul sebelum pergerakan besar.

“Setiap bull market dibangun dari rasa sakit. Yang bertahan akan menang,” ucapnya.

Walaupun portofolionya tertekan signifikan dan pasar masih dalam kondisi penuh ketidakpastian, Van de Poppe melihat peluang historis mulai terbuka. Menurutnya, kombinasi indikator ekstrem, akumulasi besar dari para whale, disconnect makro, dan potensi pemulihan altcoin yang tertinggal secara agresif menunjukkan bahwa masa pemulihan besar dapat dimulai kapan saja.

Baca Juga: 7 Kesalahan yang Wajib Dihindari Ketika Trading Crypto Futures