Cointelegraph
Stephen KatteStephen Katte

Buterin Kucurkan Dana Rp12,65 Miliar ke 2 Proyek Ini, Dongkrak Masa Depan Privasi Digital

Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, baru saja menyumbangkan US$760.000+ dalam bentuk Ethereum kepada dua proyek yang menurutnya mendorong kemajuan privasi digital.

Buterin Kucurkan Dana Rp12,65 Miliar ke 2 Proyek Ini, Dongkrak Masa Depan Privasi Digital
Berita

Vitalik Buterin, Co-founder Ethereum, baru saja mengungkapkan donasi senilai lebih dari US$760.000 dalam bentuk Ethereum (ETH) kepada dua aplikasi perpesanan kripto yang menurutnya tengah mendorong batas kemampuan privasi digital.

Aplikasi pesan terenkripsi seperti Signal sangat penting guna menjaga privasi digital, ucap Buterin dalam sebuah unggahan di X pada hari Rabu (26/11). Ia menambahkan bahwa langkah berikutnya bagi ruang ini harus mencakup pembuatan akun yang bersifat permissionless serta perlindungan metadata.

Buterin menyebut bahwa dua aplikasi pesan terdesentralisasi (Session dan SimpleX Chat) tengah memimpin ke arah tersebut. Dirinya pun mengaku telah mendonorkan 128 ETH untuk masing-masing proyek, serta memacu publik untuk mencoba keduanya.

Session dirancang untuk menghapus pengenal dan metadata yang biasanya digunakan aplikasi pesan tradisional, seperti nomor telepon, serta tidak menggunakan server pusat.

SimpleX Chat juga tidak bergantung pada nomor telepon dan tidak memberikan ID yang dapat mengidentifikasi pengguna, di samping fitur-fitur privasi lainnya.

Diperkirakan memiliki kekayaan bersih setidaknya US$737 juta berdasarkan kepemilikan kripto-nya, Buterin memang dikenal rutin menyalurkan donasi ke proyek-proyek yang selaras dengan nilai-nilai Ethereum, serta telah memberikan dukungan kepada berbagai lembaga amal.

Sumber: Vitalik Buterin

Komunitas Kripto Perlu Bersatu Tuk Jaga Privasi Digital

Privasi dalam aplikasi pesan instan telah menjadi topik hangat, seiring munculnya kebijakan seperti Chat Control yang sempat diusulkan Uni Eropa. Regulasi tersebut akan memaksa platform seperti Telegram, WhatsApp, dan Signal untuk memungkinkan otoritas menyaring pesan sebelum dienkripsi dan dikirim.

Berbicara kepada Cointelegraph, Alexander Linton, Presiden Session Technology Foundation, mengatakan bahwa bentuk dukungan ini sangat berarti, karena ada banyak tantangan yang sedang berlangsung dalam upaya melindungi privasi digital.

“Sayangnya, perkembangan regulasi dan teknologi saat ini tengah mengancam masa depan pesan privat. Namun, tantangan yang dihadapi layanan pesan privat ini sebenarnya bisa diatasi, dan saya pikir Vitalik sangat memahami pentingnya desentralisasi dalam perjuangan ini,” tutur Linton.

“Semua pihak yang saat ini bekerja untuk menjaga pesan privat berada di bawah ancaman tertentu, karena regulasi seperti Chat Control, tetapi dukungan seperti ini membantu kami tetap fokus pada misi.”

Pengalaman Pengguna yang Optimal & Keamanan Perlu Dapat Lebih Banyak Atensi

Buterin juga menyatakan kedua aplikasi tersebut harus terus memacu pengembangan menuju pengalaman pengguna dan keamanan yang benar-benar optimal, karena privasi metadata yang kuat mensyaratkan desentralisasi, dan desentralisasi itu sulit, apalagi ketika pengguna mengharapkan dukungan multi-device, yang membuat segalanya semakin rumit.

“Ketahanan terhadap serangan Sybil / DoS, baik pada jaringan message routing maupun di sisi pengguna, tanpa memaksakan ketergantungan pada nomor telepon, menambah tingkat kesulitan lainnya. Masalah-masalah ini membutuhkan lebih banyak perhatian. Saya berharap semua tim yang bekerja pada tantangan penting ini mendapatkan yang terbaik.”

Baca Juga: Analis Wanti-wanti Bitcoin Berpotensi Terkoreksi ke Bawah US$80K, Kapan?

Sybil Attack terjadi ketika aktor jahat menciptakan banyak identitas atau node pseudonim untuk mendapatkan kontrol atau keuntungan tidak wajar dalam sebuah jaringan peer-to-peer.

Kesadaran Global Diperlukan untuk Pesan Terenkripsi & Terdesentralisasi

Chris McCabe, Co-founder Session, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa “sungguh luar biasa mengetahui, sejelas cahaya matahari, bahwa Vitalik dan banyak orang di seluruh dunia memahami makna privasi yang sesungguhnya serta kebutuhan manusia untuk hidup dalam kebebasan”.

Namun, ia menambahkan bahwa peningkatan kesadaran global harus menjadi langkah penting berikutnya bagi teknologi pesan terenkripsi dan terdesentralisasi.

“Masyarakat sering kali tidak menyadari apa yang terjadi pada data mereka di balik layar. Session hadir sebagai sorotan terang untuk menyampaikan pesan tegas: HEY! Kamu benar-benar bisa memiliki privasi trustless, dan teknologi itu sudah tersedia saat ini,” ungkap McCabe.

“Jika ada satu pesan yang ingin kami sampaikan kepada dunia, pesannya adalah bahwa Anda tidak harus menjadi sebuah produk. Anda berhak menjadi diri sendiri dan berbicara dengan bebas. Privasi adalah hak yang melekat, dan orang hanya perlu menyadarinya.”

Baca Juga: Bitcoin di US$87K: Peluang Beli atau Hanya Dead Cat Bounce?