Para trader Ethereum (ETH) mulai kembali masuk ke leverage secara perlahan. Data futures terbaru mengindikasikan pergeseran besar dalam positioning pasar saat ETH mendekati zona teknikal krusial.
Ringkasan:
Ethereum memimpin seluruh aset crypto besar dalam rasio futures-to-spot, dengan rating terkini di 6,84.
Trader derivatif sedang gencar merotasi risiko ke ETH ketika open interest Bitcoin mencatat penurunan.
Struktur teknikal masih konstruktif, di mana kalangan bull membidik potensi reli menuju US$3.390 jika level kunci berhasil dibalik.
Futures ETH Semakin Mencuri Atensi Trader
Data teranyar dari CryptoQuant mengungkap rasio futures-to-spot Ether di Binance melonjak tajam dari 5 menjadi 6,84, level tertingginya di kuartal keempat (Q4). Akselerasi ini menandai perubahan tegas dari segi perilaku pasar, di mana trader semakin memilih eksposur ber-leverage alih-alih akumulasi spot.
Dibandingkan Bitcoin dan Solana yang masing-masing berada di level 4 dan 4,3, ETH menciptakan gap yang menjadikannya aset large-cap dengan positioning paling agresif di pasar. Divergensi ini mengisyaratkan meningkatnya ekspektasi terhadap volatilitas atau katalis khusus ETH ke depan, di mana trader berfokus pada derivatif untuk menangkap pergerakan arah pasar.
Lebih jauh, data on-chain Binance memperlihatkan penurunan signifikan open interest (OI) Bitcoin dalam dua minggu terakhir, sementara OI Ether relatif stabil dengan hanya penurunan rata-rata 0,47% per hari. Tren ini menandakan partisipan pasar sedang memutar ulang risk capital keluar dari tren naik BTC dan mengalihkannya ke peluang high-beta ETH.
Baca Juga: Hati-hati! Ekstensi Chrome Jahat Sedot Dana Solana via Transfer Tersembunyi
Trader ETH Masih Terbelah Soal Arah Berikutnya
Dengan ETH yang sukses menaklukkan level US$3.000 pekan ini, analis pun berdebat apakah ETH mampu mengonversi tekanan derivatif yang sedang membangun menjadi breakout berkelanjutan.
Trader kripto Scient berpendapat bahwa struktur ETH saat ini sudah mengungguli Bitcoin. Ia menyoroti base support empat jam yang kembali menguat di sekitar US$2.800. Para bull berharap zona ini kembali menarik minat beli jika terjadi retest, sehingga membuka peluang dorongan awal menuju US$3.050 dan berpotensi menargetkan klaster likuiditas utama di US$3.390, yakni area yang selaras dengan support/resistance timeframe tinggi, fair value gap (FVG), dan yearly open.
Namun, analis Lab Trading, Ken, menilai bahwa prospek jangka pendek masih bearish. ETH terus mengalami penolakan di level 100-EMA empat jam sepanjang November, dan sang trader memperingatkan bahwa kecuali level US$3.000 berhasil direbut kembali sebagai support, pasar berisiko mengalami berlanjutnya koreksi.
Sementara itu, analis kripto Kingpin Crypto menyebut bahwa “Thanksgiving lull” berpotensi menjadi landasan awal reli. Dengan harga memantul dari retracement 0,618 dari reli 2025 dan sederet support higher-time frame di bawahnya, sebagian pelaku pasar menantikan potensi “Ethereum Santa rally” pada Desember menuju kisaran US$3.300, terlebih seiring Bitcoin Dominance yang terus melemah.
Baca Juga: Buterin Kucurkan Dana Rp12,65 Miliar ke 2 Proyek Ini, Dongkrak Masa Depan Privasi Digital
Artikel ini tidak memuat nasihat atau rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi maupun trading mengandung risiko, dan pembaca harus melakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan.
