Investor emas Peter Schiff kembali menyulut kontroversi. Pada Minggu (16/11), ia menyebut model bisnis Strategy, perusahaan yang membesarkan nama treasury Bitcoin (BTC) terbesar di dunia, sebagai “fraud” dan menantang sang pendiri, Michael Saylor, untuk naik panggung debat.
Schiff, yang selama ini dikenal sebagai salah satu penentang paling vokal terhadap kripto dan Bitcoin sekaligus pendukung gigih aset emas, mengundang Saylor untuk berdebat di Binance Blockchain Week di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Desember mendatang. Melalui unggahan X terpisah, Schiff menuliskan:
“Model bisnis MSTR bergantung pada reksa dana berbasis income yang membeli preferred shares ‘high-yield’ miliknya. Namun hasil yield yang dipublikasikan itu tidak akan pernah benar-benar dibayarkan. Begitu para fund manager menyadari hal ini, mereka akan membuang preferreds tersebut.”
Menurut Schiff, situasi tersebut akan membuat Strategy kehilangan kemampuan untuk menerbitkan utang baru, yang akan menyeret perusahaan ke dalam “death spiral” (lingkaran kematian).
Komentar pedas ini muncul di tengah aksi jual Bitcoin yang menekan harga BTC hingga crash di bawah US$99.000, bersamaan dengan merosotnya sektor treasury kripto, sementara emas justru kembali memantul ke atas level US$4.000.
Baca Juga: Gempar, Analis Kondang Ini Sebut XRP sebagai "Scam"
Bitcoin dan Strategy Terpukul, Emas Bertahan Kokoh di Atas Support US$4.000
Harga BTC tercatat sudah terkoreksi lebih dari 20% dari all-time high (ATH) di atas US$125.000 yang tercapai pada Oktober, hanya beberapa hari sebelum flash crash 10 Oktober yang membantai puluhan miliar dolar dari pasar kripto.
Sementara itu, mNAV Strategy. multiple terhadap net asset value atau premium moneter yang tecermin pada harga saham perusahaan dibandingkan kepemilikan BTC dasarnya, sempat merosot ke bawah angka 1 pada November sebelum pulih ke 1,21 pada waktu publikasi, menurut data perusahaan.
Kendati sempat pulih, mNAV 1,21 masih tergolong rendah. Banyak investor menilai mNAV yang “sehat” untuk perusahaan treasury idealnya berada di level 2 atau lebih. Harga saham Strategy pun sudah drop lebih dari 50% sejak Juli dan saat ini parkir di sekitar US$199.
Di sisi lain, harga emas tetap menunjukkan ketahanan yang solid. Logam mulia tersebut berhasil mempertahankan support US$4.000 per ons, meski sempat turun sejenak di bawah level psikologis tersebut, dan kini berada di kisaran US$4.085 per ons.
Emas sendiri sempat mencetak all-time high sekitar US$4.380 per ons pada Oktober, membawa kapitalisasi pasarnya ke US$30 triliun sebelum kembali ke level harga terkini.
Baca Juga: 7 Kesalahan yang Wajib Dihindari Ketika Trading Crypto Futures