Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini sedang menelaah usulan pendirian platform bursa kripto baru di Indonesia. Apabila mendapat lampu hijau, maka entitas ini bakal jadi rival perdana bagi PT Central Finansial X (CFX), yang sudah menjalankan operasi sebagai penyelenggara bursa kripto resmi selama dua tahun belakangan.
Menurut informasi yang beredar, inisiatif ini melibatkan tokoh-tokoh besar yaitu Haji Isam, pebisnis kaya raya dari Kalimantan Selatan via Jhonlin Group, serta Happy Hapsoro, pelaku usaha di ranah energi yang sekaligus suami Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Keduanya digadang-gadang bakal membangun wadah yang diharapkan jadi ikon anyar untuk lanskap aset digital di negeri ini. Meski demikian, OJK belum buka suara soal profil resmi pemohon, lantaran tahap penilaian masih digelar secara ketat guna menjamin kepatuhan regulasi.
Sebagai informasi, Haji Isam belum lama ini diganjar Bintang Mahaputera oleh Presiden Prabowo Subianto. Gelar ini adalah penghargaan sipil paling bergengsi kedua usai Bintang Republik Indonesia, yang mengapresiasi sumbangsihnya di sektor ekonomi dan kemajuan bangsa.
Ledakan Jumlah Pengguna Kripto di Indonesia
Angka terkini mengungkap bahwa basis pengguna aset kripto di Indonesia terus melaju kencang. Sampai akhir Agustus 2025 saja, sudah ada 18,08 juta akun terverifikasi, melonjak 9,57% ketimbang periode sebelumnya. Walau demikian, volume perdagangan pada September justru menyusut 14,53% hingga menyentuh Rp38,64 triliun. Pola ini menggambarkan tingginya antusiasme warga pada aset kripto, meskipun dinamika jual-beli masih naik-turun.
OJK pun tengah mengkaji lima kandidat penjual aset kripto (PAKD) tambahan untuk memperluas roster resmi, selain nama-nama mapan seperti Pintu, Tokocrypto, Indodax, dan sejenisnya. Upaya ini diantisipasi bakal memperkaya opsi dan juga kemudahan bagi para penanam modal domestik.
Baca Juga: Pro-Crypto sejak 2017, Tom Lembong: Bitcoin Adalah “The Only Real Crypto”
Kiprah Haji Isam & Happy Hapsoro di Balik Rencana Ini
Haji Isam terkenal sebagai wirausahawan ulung di Kalsel lewat Jhonlin Group, yang merambah berbagai bidang mulai pertambangan hingga agribisnis. Partisipasinya dalam skema bursa kripto anyar ini menandai ketertarikan para taipan pada ranah teknologi finansial yang sedang naik daun.
Di sisi lain, Happy Hapsoro menyuguhkan rekam jejak panjang di sektor energi dan penanaman dana. Selaku suami Puan Maharani, keikutsertaannya menarik perhatian luas pada proyek ini. Sinergi keduanya dipercaya mampu mengangkat tingkat keahlian dan mutu di industri kripto Nusantara.
Hanya saja, keterkaitan para figur ini juga memicu tanda tanya seputar keterbukaan dan kemungkinan benturan minat, terlebih dengan nuansa politik yang melekat. Haji Isam sempat disebut-sebut dalam investigasi Financial Times serta OCCRP perihal dugaan manipulasi perdagangan batu bara bersama Adani Group dari India. Tak ketinggalan, nama Happy Hapsoro juga pernah terseret ke ranah penyidikan kasus korupsi proyek menara BTS Bakti pada 2023 silam.
OJK menegaskan bahwa segala prosedur lisensi akan berpedoman pada prinsip good governance serta fokus utama pada perlindungan investor. Bila terealisasi, bursa segar ini punya potensi membuka gerbang lebih lebar, memicu terobosan, serta membangkitkan persaingan positif di arena aset digital.
Para investor dan publik diimbau untuk mengikuti perkembangan resmi dari OJK agar dapat menilai keamanan dan legalitas platform ini secara objektif. Ini bisa menjadi momentum positif bagi pertumbuhan kripto di Tanah Air, selama dijalankan dengan integritas tinggi.
Baca Juga: 3 Pakar Beberkan Analisis dan Prediksi Harga Ethereum (ETH) untuk Siklus Ini