Ringkasan

  • Data on-chain Bitcoin mengungkap bahwa pasar bisa saja memasuki downtrend makro.

  • Level psikologis US$100.000 tetap menjadi support utama BTC untuk saat ini.


Bitcoin (BTC) US$103.885 tergelincir ke level terendah empat bulan di US$98.900 pada Selasa (4/11), seiring analis mengatakan bahwa BTC sedang “bertransisi menuju bear market”.

Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa price action (aksi harga) Bitcoin kini telah membentuk rentang baru pada time frame yang lebih rendah, dan pengamat pasar tengah memantau level-level support kunci berikut ini.

Bitcoin Mulai Menapaki Jalur Bear Market

Manajer kekayaan privat Swissblock mengatakan bahwa sinyal risk-off Bitcoin menjadi tidak stabil seiring meningkatnya tekanan jual dalam beberapa hari terakhir.

Swissblock menyoroti bahwa indikator tersebut “masih berada dalam rezim risiko rendah,” seperti terlihat pada chart di bawah ini.

Baca Juga: Bitcoin Rontok di Bawah US$100K, Arthur Hayes & Eksekutif Bitwise Tetap Bullish

Namun, “jika indikator tersebut bertransisi ke risiko tinggi, itu akan menandakan potensi pergeseran tren,” ujar manajer kekayaan pribadi itu, seraya menambahkan:

“Apabila indikator masuk dan tetap berada dalam risiko tinggi, itu akan menunjukkan bahwa Bitcoin sedang bertransisi menuju bear market, menandai perubahan struktural ketimbang koreksi jangka pendek.”
Sinyal risk-off Bitcoin | Sumber: Swissblock

Selaras dengan pengamatan ini, penyedia data on-chain Glassnode mencatat bahwa pendanaan bulanan (monthly funding) yang dibayarkan oleh posisi long di Bitcoin perpetual telah turun sekitar 62%, dari US$338 juta per bulan pada pertengahan Agustus menjadi US$127 juta per bulan per Selasa.

Hal ini menandakan berkurangnya leverage bullish, sesuatu yang kerap mendahului puncak harga dan mengisyaratkan potensi pergeseran bearish dalam tren pasar yang lebih luas.

Glassnode mengatakan:

“Ini menegaskan adanya downtrend makro yang jelas dalam selera spekulatif, karena trader mulai enggan membayar bunga untuk mempertahankan eksposur long.”
Directional premium pasar Bitcoin perpetual | Sumber: Glassnode

Bear market terkonfirmasi,” ujar analis Mikybull Crypto dalam unggahan X pada Rabu yang menyoroti breakout dominasi pasar USDt (USDT) dari pola inverse head-and-shoulders pada time frame mingguan.

“Formasi serupa pada siklus sebelumnya mengarah pada bear market,” lanjut Mikybull Crypto dalam unggahan berikutnya.

Dominasi market cap USDT (%) | Sumber: Mikybull Crypto

Breakout dalam dominasi USDT akan menandakan meningkatnya preferensi stablecoin, menunjukkan risk aversion dan keluarnya modal dari BTC serta aset kripto lainnya.

Hal ini biasanya menekan harga BTC dalam jangka pendek, mencerminkan sentimen bearish pasar kripto dan potensi penurunan lanjutan ketika modal memilih berada di luar pasar.

Baca Juga: Saylor Prediksi Harga Bitcoin Bisa Tembus US$150.000 di Akhir 2025

Trader Wajib Pantau Level-level Harga Bitcoin Ini

Aksi jual terbaru membuat pasangan BTC/USD turun 20% dari all-time high di atas US$126.000.

Bitcoin juga sudah terpelanting di bawah cost basis short-term holder di sekitar US$113.00, sebuah struktur yang secara historis menjadi pendahulu fase bearish jangka menengah, ketika para pembeli terbaru mulai lanjut kapitulasi.

Bitcoin kini telah “kehilangan support pada cost basis persentil ke-85” di sekitar US$109.000, ungkap Glassnode dalam unggahan X pada Selasa, seraya menambahkan:

“Level kunci berikutnya berada di sekitar cost basis persentil ke-75 (~US$99K), yang secara historis menyediakan support selama koreksi.”
Indikator risiko Bitcoin berdasarkan model cost basis supply quantiles | Sumber: Glassnode

“$BTC kini tergelincir di bawah low 10 Oktober,” ujar Trader Daan Crypto Trades dalam unggahan X pada Selasa, merujuk pada crash pasar kripto 10 Oktober yang mengirim Bitcoin ke US$103.500 di Bitstamp.

“Ini adalah level mayor terakhir sebelum low US$98.000 dari Middle Eastern war fud pada Juni lalu.”

Heatmap likuidasi Bitcoin memperlihatkan konsentrasi likuidasi yang tinggi di dekat low Juni, sekitar US$98.000, dengan area kuning menunjukkan klaster posisi ber-leverage, mengindikasikan ini sebagai level support kunci.

Baca Juga: Indokripto (COIN) Catat EBITDA Rp100,7 Miliar di Kuartal III-2025

Apabila US$98.000 ditembus, ini bisa memicu liquidation squeeze, memaksa short seller untuk menutup posisi dan menyeret harga ke US$95.000, tempat klaster likuiditas besar berikutnya berada.

BTC/USDT 24-Hour Liquidation Heatmap (Binance) | Sumber: CoinGlass

Di sisi atas (upside), ask order mulai menumpuk di sekitar US$102.500, dan klaster besar berikutnya antara US$103.000 - US$105.000.

Seperti dilaporkan Cointelegraph, aksi jual dari long-term holder Bitcoin, kapitulasi dari short-term holder, dan daily candlestick close di bawah level psikologis US$100.000 dapat menumbangkan harga BTC ke US$72.000.

Artikel ini tidak memuat nasihat maupun rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi dan trading mengandung risiko, dan pembaca harus melakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan.