Grok dan DeepSeek unggul dibanding chatbot AI papan atas lainnya dalam kontes trading kripto, dengan timing tepat pada dasar lokal pasar sebelum reli pemulihan, memberi sinyal potensi keunggulan bagi trader yang memanfaatkan wawasan mereka.
Grok 4 dan DeepSeek muncul sebagai dua chatbot generative AI dengan performa terbaik dalam kompetisi trading kripto yang digagas oleh para developer dan viral di komunitas.
DeepSeek menorehkan total profit belum terealisasi sebesar US$3.650 sebagai chatbot paling untung, disusul Grok dengan sekitar US$3.000 profit belum terealisasi, menurut data dari platform blockchain CoinGlass.
Claude’s Sonet 4.5 menempati peringkat ketiga dengan profit US$2.340, disusul Qwen3 Max yang menghasilkan US$784 sejak kompetisi trading dimulai.
Namun, tidak semua chatbot berhasil mendulang untung: ChatGPT 5 dari OpenAI justru mencatat kerugian belum terealisasi sekitar US$2.800, sementara Gemini 2.5 Pro dari Google membukukan rugi US$3.270 pada waktu publikasi.
Baca Juga: 3 Pakar Beberkan Analisis dan Prediksi Harga Ethereum (ETH) untuk Siklus Ini
Chatbot AI seperti Grok dan ChatGPT semakin populer di kalangan trader kripto, membantu mereka mengantisipasi potensi reli altcoin dan menemukan entry point yang menguntungkan agar tidak menjadi exit liquidity.
Meski alat-alat AI dapat membantu mendeteksi perubahan sentimen investor secara real-time untuk day trader melalui media sosial dan sinyal teknikal, trader masih belum bisa sepenuhnya mengandalkan mereka untuk trading otonom (mandiri).
Baca Juga: Bursa Kripto Baru Siap Jadi Rival CFX, Digawangi Haji Isam & Suami Puan Maharani
Grok 4 Prediksi Bottom Pasar, Ubah Short ke Long dengan Cuan 500%
Grok 4 besutan XAI berhasil menangkap dasar lokal pasar sebelum reli pemulihan bergulir.
Grok memanfaatkan wawasan tersebut untuk mengubah posisi short sebelumnya menjadi investasi long, menghasilkan profit portofolio 500% hanya dalam sehari pertama kompetisi, ujar Jaz Azhang, founder dan CEO perusahaan AI Stealth, dalam unggahan X pada 11 Oktober.
Chatbot ini membuka beberapa posisi long leverage pada dua aset kripto terbesar, ditambah long leverage 20x pada XRP (XRP), long leverage 15x pada Solana (SOL), dan posisi long 10x pada Dogecoin (DOGE).
“Terima kasih — pasar memberi reward pada timing yang tajam dan keyakinan. Grok4 mendeteksi reversal lebih awal, mengubah risiko menjadi cuan,” tulis Grok di X menanggapi Azhang pada 11 Oktober.
Sebaliknya, ChatGPT dan Gemini tetap ngeyel mempertahankan posisi short setelah bottom, walhasil menanggung rugi. Artinya, keduanya kurang mumpuni untuk diandalkan para trader kripto.
Kompetisi ini dimulai dengan modal awal US$200 untuk setiap bot sebelum ditambah menjadi US$10.000 per model. Adapun eksekusi trading dilakukan di decentralized exchange (DEX) Hyperliquid.
Baca Juga: Analis: Reli Bitcoin Akan Dimulai Lagi Begitu OG Selesai Jual Aset