Bitcoin berpotensi menyentuh titik bottom secepat-cepatnya pekan ini, menurut Chairman BitMine Tom Lee dan Chief Investment Officer Bitwise Asset Management Matt Hougan, setelah BTC sempat merosot di bawah US$90.000, level terendahnya dalam tujuh bulan.

Dalam wawancara bersama CNBC pada Senin (18/11), Lee menyebut bahwa aset kripto masih mengalami tekanan pasca gelombang likuidasi brutal yang terjadi pada 10 Oktober, sementara para trader tetap resah menanti kepastian apakah Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Desember.

“Saya rasa semua ini menciptakan tekanan ke sisi bawah. Namun kabar baiknya, ada tanda-tanda kelelahan. Saya berbincang dengan Tom Demar dari Demar Analytics, dan menurutnya ada sinyal yang nampak seperti proses pembentukan bottom yang dapat terjadi pekan ini,” ujar Lee.

Bitcoin (BTC) sempat terpelanting ke bawah US$90.000 pada Selasa, menurut CoinGecko, level harga yang terakhir kali terlihat pada April lalu.

Awal pekan ini, sejumlah eksekutif kripto menyatakan kepada Cointelegraph bahwa pelemahan pasar kripto terbaru merupakan gabungan dari berbagai faktor: arus keluar dari exchange-traded fund (ETF), aksi jual crypto whale jangka panjang, serta tensi geopolitik yang memuncak.

Cryptocurrencies, Predictions, Tom Lee
Tom Lee dan Matt Hougan sama-sama meyakini titik bottom harga kripto semakin dekat | Sumber: YouTube 

Peluang Lintas Generasi bagi Investor BTC Jangka Panjang

Hougan sepakat bahwa titik bottom kian dekat dan menambahkan bahwa level harga saat ini merupakan sebuah “generational opportunity” (peluang lintas generasi) dan “hadiah bagi investor jangka panjang”.

Ia juga menyoroti bahwa para trader tengah cemas terhadap kondisi ekonomi, valuasi artificial intelligence (AI), serta kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang turut menekan pasar.

“Saya rasa kita mendekati bottom. Ini adalah peluang akumulasi yang luar biasa bagi investor jangka panjang. Bitcoin adalah aset pertama yang berbalik arah sebelum koreksi pasar yang lebih luas. Ia bak kanari di tambang batu bara, memberi sinyal risiko pada beragam aset risk-on,” ungkap Hougan.

“Saya rasa Bitcoin akan menjadi aset pertama yang menyentuh titik bottom, dan saya sepakat dengan Tom, kita sudah sangat dekat dengan fase itu. Jadi menurut saya, ini kembali menjadi peluang yang benar-benar menarik bagi siapa pun yang menatap horizon waktu satu tahun atau lebih ke depan.”

Prediksi Lee BitMine: Bitcoin Bisa Ukir All-Time High Baru Akhir Tahun

Bitcoin saat ini parkir di US$90.718, turun 28% dari rekor harga all-time high (ATH_ di atas US$126.000 yang disentuh pada 6 Oktober.

Baca Juga: Peter Schiff Kecam Model Strategy ‘Fraud’, Tantang Saylor untuk Debat

Namun, Lee memprediksi bahwa Bitcoin akan pulih sepenuhnya dan mencetak all-time high baru ketika reli di pasar saham ikut mendorongnya lebih tinggi menjelang akhir tahun.

“Antara sekarang hingga akhir tahun, saya cukup bullish pada saham. Pelemahan di paruh pertama November memang sudah kami perkirakan, tetapi saat pasar ekuitas reli, saya rasa itu akan menarik Bitcoin naik menuju all-time high.”

Baca Juga: Eksekutif Kripto Bongkar Biang Kerok Crash Bitcoin ke Bawah US$94K