Cointelegraph
Martin YoungMartin Young

Analisis Teknikal: Bollinger Band Ungkap Bitcoin Tak Akan Jatuh di Bawah US$55K

Seorang analis kripto pakai data Bollinger Band dan RSI untuk menilai bahwa titik bottom bear market Bitcoin tidak akan jatuh di bawah US$55.000.

Analisis Teknikal: Bollinger Band Ungkap Bitcoin Tak Akan Jatuh di Bawah US$55K
Berita

Seorang analis kripto berpendapat titik rasa sakit maksimum untuk Bitcoin pada siklus ini kemungkinan akan berada di kisaran US$55.000, merujuk pada indikator teknikal, bukan US$35.000 seperti yang diprediksi sebagian pihak.

Terjun bebas ke US$35.000, seperti yang diprediksi beberapa analis, berarti retracement (koreksi) sebesar 72%.

Hal semacam ini juga pernah terjadi. Bitcoin sempat terpelanting turun 77% dari harga tertinggi US$69.000 pada November 2021 ke titik bottom US$15.500 setahun kemudian pada November 2022.

Namun, analis bernama “Sykodelic” menyatakan kepada 62.000 pengikutnya di X pada hari Selasa bahwa prediksi Bitcoin untuk anjlok ke US$35.000 pada 2026 adalah “omong kosong absolut”.

“Agar Bitcoin terkoreksi 75%, ia harus melakukan ekspansi penuh terlebih dahulu, dan siklus ini jelas tidak akan melakukannya,” ujarnya, menjelaskan bahwa koreksi sedalam itu hanya mungkin terjadi karena tingkat ekspansi — yang ditunjukkan oleh relative strength index (RSI) — “membuat tingkat kontraksi tersebut menjadi mungkin.”

Bitcoin (BTC) saat ini minus 31% dari puncaknya di awal Oktober di US$126.000, yang masih tergolong wajar bahkan pada kondisi bull market sekalipun.

Bollinger Band adalah Level Kunci

Harga Bitcoin belum pernah terguling di bawah Bollinger Band pada time frame bulanan, ungkap sang analis.

Ia membandingkan siklus saat ini dengan tahun 2017 silam, yang mencatat kenaikan besar, namun koreksinya juga tidak menembus lower Bollinger Band bulanan. Setelah ekspansi paling lemah sepanjang sejarah, mengapa justru terjadi kontraksi terdalam? Ia mempertanyakan.

“Pada dasarnya, skenario terburuk dan jika ini benar-benar bear besar... jika kita menutup candle bulanan di bawah garis tengah, maka kita bisa mengantisipasi bottom maksimum di US$55K.”
BTC saat ini bertahan di mid-Bollinger Band bulanan | Sumber: Sykodelic

Argumen Lain Sebut Koreksi Bitcoin Tak Akan Sedalam Itu

Jeff Ko, Chief Analyst di crypto exchange CoinEx, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa bahkan koreksi hingga US$55.000 saja nampaknya tidak akan terjadi, dengan berargumen bahwa “skenario bear-case akan membuat Bitcoin kembali menguji level US$65.000 hingga US$68.000”.

Ia berpendapat struktur siklus empat tahun tradisional kini mulai berubah, dan dengan Bitcoin yang sekarang jauh lebih terinstitusionalisasi, “saya tidak mengantisipasi penurunan 70%–80% lagi dari all-time high.”

“Kedalaman pasar, partisipasi ETF, dan basis investor yang secara struktural lebih luas semuanya menunjukkan bahwa koreksi di masa depan akan lebih dangkal dan lebih teratur dibandingkan siklus sebelumnya.”

Baca Juga: Sejauh Mana Harga Bitcoin Berpeluang Turun? Analis Ini Sebut Angka US$45.880

Penurunan Katastrofis jika Zona Support Jebol

Sementara itu, Augustine Fan, Head of Insights di penyedia software trading kripto SignalPlus, bersikap bearish apabila “zona support signifikan di sekitar US$72.000 hingga US$75.000” mengalami breakdown.

“Jebol di bawah area tersebut kemungkinan akan memicu stop katastrofis dengan konsekuensi yang belum diketahui untuk saat ini, mengingat jumlah penjualan stop DAT, dampaknya pada posisi Strategy, dan kelayakan mereka mengingat kerugian implisit yang signifikan,” ujarnya kepada Cointelegraph.

Bitcoin berada di sekitar level US$87.000 pada waktu publikasi, pulih tipis dari penurunannya ke US$84.000 pada hari Senin.

Baca Juga: Van de Poppe Beber Strategi Trading Altcoin Pasca Crash, Incar Target +500%