Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York City setelah kampanye panjang. Sepanjang tahun lalu, industri crypto kota ini mencermati dengan saksama apa arti kepemimpinan Mamdani bagi ekosistem blockchain lokal.
Associated Press mengumumkan kemenangan Mamdani pada Rabu (5/11). Ia berhasil mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo, yang maju sebagai kandidat independen, serta kandidat Partai Republik Curtis Silwa. Kampanye Mamdani berfokus pada isu biaya hidup di New York City—mulai dari sewa hunian hingga childcare—serta mengusulkan pendanaan untuk inisiatif tersebut melalui pajak atas 1% penduduk dengan penghasilan tertinggi.
Sejumlah pihak di industri crypto, seperti Tyler Winklevoss—co-founder crypto exchange Gemini—mengaku kecewa dengan popularitas Mamdani dalam jajak pendapat. Para kritikus menilai kebijakan Mamdani berpotensi menjadi bencana bagi bisnis-bisnis di kota tersebut.
Meski Mamdani jarang membuat pernyataan publik terkait aset crypto, industri kini menunggu untuk melihat bagaimana kebijakan wali kota terpilih itu akan memengaruhi aset digital.
Sikap Mamdani terhadap Crypto Belum Jelas
Sementara para kandidat wali kota lainnya, khususnya Andrew Cuomo dan mantan Wali Kota Eric Adams, secara terbuka menyampaikan dukungan untuk industri crypto, Mamdani justru belum.
Sedikit pernyataan yang pernah ia buat tentang crypto pun hampir tidak berkaitan dengan kebijakan, apalagi menunjukkan apakah ia mendukung industri ini di New York City.
Pada 2023, setelah runtuhnya ekosistem stablecoin Terra dan bangkrutnya crypto exchange FTX, Jaksa Agung New York Letitia James memperkenalkan sebuah RUU perlindungan konsumen.
Dalam kata-kata James sendiri, RUU tersebut akan memperkenalkan “langkah-langkah masuk akal untuk melindungi investor dan mengakhiri penipuan serta disfungsi yang telah menjadi ciri khas cryptocurrency.”
Pada saat itu, Mamdani, yang masih menjabat sebagai anggota New York City Assembly, mendukung RUU tersebut, dengan menyatakan, “Ketika perusahaan crypto kolaps, yang menderita bukanlah orang kaya; yang menderita adalah investor kecil yang secara tidak proporsional berasal dari komunitas berpenghasilan rendah dan komunitas kulit berwarna.”
Walkot terpilih itu juga menyinggung crypto dalam konteks lawannya, Cuomo. Pada April, Mamdani menyoroti bahwa Cuomo pernah memberi nasihat kepada crypto exchange OKX terkait penyelidikan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.
Investigasi itu pada akhirnya membuat OKX mengaku bersalah karena melanggar aturan Anti Pencucian Uang (AML) di AS dan membayar denda lebih dari US$500 juta.
Dua pernyataan Mamdani tersebut memang menyebut crypto, tetapi fokus utamanya tetap pada tema kampanyenya — perlindungan konsumen dan isu keterjangkauan — sembari membedakan dirinya dari lawan politiknya.
Meski begitu, hal ini tidak menghentikan kemarahan para tokoh terkemuka industri crypto New York dan komunitas blockchain yang lebih luas.
Baca Juga: Bear Market Bitcoin ‘Terkonfirmasi’: Trader Wajib Pantau Level Harga BTC Berikut
Menanggapi komentar Mamdani soal pajak bagi miliarder, David Sacks — pejabat Gedung Putih yang mengurusi AI dan crypto — menulis, “Bangunlah, Silicon Valley. Inilah masa depan Partai Demokrat. Komunisme telah mengalahkan liberalisme. Bahkan Bill Clinton sudah bertekuk lutut. Kini kalian hanya punya dua pilihan: Bergabung dengan MAGA atau bersiap jadi santapan Mamdani.”
Tyler Winklevoss mengeklaim bahwa Mamdani didukung oleh para mahasiswa kaya yang manja. “Mereka tidak pernah belajar nilai peradaban Barat sehingga mereka tidak paham mengapa, atau bagaimana, harus memperjuangkannya.”
Shaun Maguire, mitra di Sequoia yang memimpin investasi firma itu di platform stablecoin Bridge, melontarkan kritik bernada Islamofobia: “Barat akan mempelajari pelajaran ini dengan cara yang menyakitkan.”
Kekhawatiran atas kepemimpinan Mamdani mendorong donasi besar bagi kampanye Cuomo dari para tokoh keuangan. Manajer hedge fund Bill Ackman dilaporkan menyumbang US$1 juta kepada Defend NYC dan US$250.000 kepada Fix the City — dua PAC anti-Mamdani.
Mamdani menanggapi, “Dia menghabiskan lebih banyak uang untuk melawan saya daripada jumlah pajak yang akan saya kenakan kepadanya.”
Innovate NY PAC, komite yang melobi industri crypto dan AI, mengumumkan dukungannya kepada Cuomo. Pengumuman itu muncul pada 28 Oktober, hanya seminggu setelah Cuomo berupaya merayu industri crypto dengan meluncurkan strategi pengembangan aset digital. Cointelegraph melaporkan bahwa Innovate sebelumnya telah menyumbang US$30.000 ke kampanye Cuomo.
Setelah kemenangan Mamdani pada Selasa malam, Ackman bersikap lebih lunak. Ia memberi ucapan selamat kepada Mamdani dan berkata, “Sekarang Anda memikul tanggung jawab besar. Jika saya bisa membantu NYC, beri tahu saja apa yang bisa saya lakukan.”
Zack Guzmán, pendiri Coinage Media, mengatakan bahwa kemenangan Mamdani selaras dengan etos awal industri crypto. “Semua orang sudah terjebak dalam cara lama yang tidak lagi bekerja bagi mereka. Mereka mencari sesuatu yang berbeda, entah itu dari kanan atau kiri.”
“Dan itulah yang crypto wakili: sebuah alternatif di luar sistem keuangan yang mungkin memang tidak bekerja untuk Anda.”
Apa yang Bisa Dilakukan Sang Wali Kota?
Meski para finansier dan tokoh besar industri crypto lantang menyuarakan penolakan, ruang gerak wali kota terhadap sektor crypto sebenarnya cukup terbatas.
Regulasi sekuritas dan keuangan berasal dari Albany dan Washington, sehingga setiap perubahan yang ingin diusulkan oleh wali kota harus terlebih dahulu mendapat persetujuan pemerintah negara bagian dan federal.
Wali kota memang punya pengaruh atas hal-hal seperti pajak kota, perizinan, dan building permits — yang semuanya bisa berdampak pada industri crypto jika ia memilih untuk menekan tombol-tombol tersebut. Namun, bahkan di ranah ini, pengaruh seorang wali kota tetap terbatas.
Baca Juga: 7 Kesalahan yang Wajib Dihindari Ketika Trading Crypto Futures
Seperti yang dicatat oleh pengacara crypto Aaron Brogan, “Faktanya, perusahaan crypto umumnya beroperasi secara ringan. Mereka tidak membutuhkan real estate besar atau peralatan khusus, hanya ruangan berisi human capital dan sebuah ide. Ini membuat mereka relatif kurang sensitif terhadap tekanan pengembangan lokal. Tentu saja, aplikasi yang sangat intensif energi seperti Bitcoin mining adalah cerita berbeda, tetapi toh tidak ada yang melakukan itu di New York.”
Brogan juga menambahkan bahwa kemampuan wali kota untuk mengendalikan dari level ritel sangat terbatas, sebagian karena ketatnya persyaratan BitLicense negara bagian. “Banyak perusahaan memilih menghindari negara bagian sepenuhnya atau berada dalam rezim BitLicense, yang kemungkinan akan melindungi mereka dari tekanan langsung level kota.”
Mamdani baru akan dilantik pada 1 Januari 2026. Bahkan setelah itu, ia tetap harus berjuang keras untuk mendorong kebijakan yang menjadi janji kampanyenya. Bagaimana — dan apakah — kebijakan tersebut akan menargetkan atau bahkan bersinggungan dengan industri crypto, masih menjadi tanda tanya.
Baca Juga: Benarkah Bull Run Bitcoin Belum Dimulai? Ini Jawaban Samson Mow Jan3