Samson Mow, pendiri perusahaan infrastruktur teknologi Bitcoin Jan3, berpendapat bahwa bull run Bitcoin sebenarnya belum dimulai. Meskipun, harga Bitcoin sempat turun hingga tipis di bawah US$100.000 awal pekan ini.

Bull run Bitcoin belum dimulai. Pada rentang harga saat ini, kita hanya unggul tipis dari inflasi,” ujarnya pada Rabu (5/11).

Bitcoin (BTC) beserta pasar kripto yang lebih luas terus merosot pekan ini, dan para analis mengaitkan penurunan tersebut pada tensi dagang AS–Cina serta faktor-faktor makro lainnya. Tekanan jual Bitcoin memuncak pada Selasa, dan data CoinGecko menunjukkan harganya anjlok ke US$99.607 pada Rabu.

Kendati demikian, Mow, dalam rangkaian unggahan bullish di X, memprediksi bahwa pasar masih memiliki ruang naik yang besar, karena Bitcoin terus mengungguli laju inflasi AS yang berada di 3%.

Sumber: Jan3

Di antara unggahannya, Mow juga menyatakan kepada salah satu komentator bahwa ia “cukup yakin” ketika ditanya apakah Bitcoin berpotensi mencetak “Christmas god candle”, istilah yang merujuk pada tekanan beli masif dan momentum bullish yang perkasa.

Mow bahkan pernah menuturkan awal tahun ini bahwa ia percaya Bitcoin bisa naik ke US$1 juta dalam suatu “guncangan pendek yang sangat brutal”.

Juga, ia mengatakan pada Rabu bahwa bagi mereka yang percaya pada konsep siklus, mereka mungkin bisa mengantisipasi puncak siklus pada 2026. Namun, ia sendiri menekankan bahwa ia tidak percaya pada teori siklus.

“Bitcoin pada dasarnya flat sepanjang 2025. Jika Anda percaya pada siklus, itu berarti belum mencapai puncak,” ujarnya.

“Itu artinya siklus yang lebih panjang, puncak siklus di 2026? Atau berarti bull run generasional selama satu dekade, seperti emas setelah ETF? Atau berarti tidak ada lagi siklus selamanya—Omegacycle. Sesuaikan strategi Anda,” tambahnya.

Bitcoin OG Tidak Menjual, Ujar Mow

Analis makro sekaligus veteran Wall Street Jordi Visser berujar pada Minggu bahwa ia percaya Bitcoin sedang berada dalam fase initial product offering, di mana holder lama menjual, sementara trader baru masuk dan menyerap pasokan koin tersebut.

Sumber: Samson Mow

Namun, Mow berargumen pada Selasa bahwa ketakutan soal Bitcoin OG yang menjual sebetulnya terlampau dilebih-lebihkan, dan bahwa para trader seharusnya fokus pada bull run berikutnya.

“Orang-orang merasa takut karena mereka menciptakan teori sendiri bahwa OG menjual di atas US$0,1 juta, dan mereka mungkin akan menjual lebih banyak lagi. Luar biasa bagaimana orang bisa ‘menyakiti diri sendiri’ hanya karena ketakutan. Fokuslah pada gambaran besar. Bitcoin akan menambah satu nol lagi — ini hanya soal kapan,” ujarnya.

Baca Juga: Analis Wanti-wanti Investor Waspada Pakai Model Stock-to-Flow Bitcoin

“Ngomong-ngomong, saya tidak kenal OG mana pun yang sedang menjual,” tambah Mow.

Pasar Sedang dalam Kondisi ‘Greed’ Menurut Jan3

Crypto Fear & Greed Index, yakni indikator yang bertugas melacak sentimen pasar terhadap Bitcoin dan aset kripto, kembali berada di zonaextreme fear” pekan ini.

Hanya saja, perusahaan Mow, Jan3, memiliki indeks versinya sendiri, yang mengeklaim membalikkan logika “indeks klasik”.

Sumber: Jan3

“Pasar sedang menangis. Bitcoiner? Masih stacking. Fear and Greed Index berada di level 23, yaitu area Extreme Greed. Karena Bitcoiner takut kehilangan sats, bukan takut harga Bitcoin turun,” kata perusahaan tersebut pada Rabu.

Baca Juga: Novogratz: Perlu 'Hal Gila' supaya Bitcoin Tembus US$250.000 Tahun Ini