Serangan terkoordinasi terhadap Hyperliquid menghapus hampir US$5 juta (Rp83,64 Miliar) dari Hyperliquidity Provider (HLP) vault milik protokol, ketika seorang trader tak dikenal membakar US$3 juta modal hanya untuk memanipulasi pasar POPCAT dan memicu likuidasi berantai.
Perusahaan analitik blockchain Lookonchain mengungkap pada Kamis (13/11) bahwa semuanya dimulai ketika sang penyerang menarik 3 juta USDC (USDC) dari crypto exchange OKX dan membaginya ke 19 wallet baru. Trader itu kemudian memasukkan aset itu ke Hyperliquid untuk membuka posisi long leverage senilai lebih dari US$26 juta yang terkait dengan HYPE, kontrak perpetual berdenominasi POPCAT milik platform.
Setelah itu, si trader membangun buy wall (tembok beli) senilai US$20 juta di sekitar titik harga US$0,21. Ini menciptakan sinyal kekuatan palsu yang mendorong pasar naik sebelum pesanan tersebut dibatalkan. Ketika tembok itu runtuh, likuiditas menipis karena support harga menghilang.
Akibatnya, puluhan leverage tinggi terpaksa dilikuidasi, dan HLP menyerap kerugian tersebut. Vault Hyperliquid mencatat kerugian sebesar US$4,9 juta, salah satu pukulan terbesar yang pernah dialami platform itu sejak peluncuran.
Baca Juga: Cathie Wood Sebut Hyperliquid Mirip Solana di Masa-masa Awalnya
Manipulator Market Hyperliquid Membakar Bakar “Demi Plot Cerita”
Meski penyerang menimbulkan kerusakan pada Hyperliquid, kejadian ini menunjukkan bahwa modal US$3 juta miliknya sendiri turut habis tak bersisa. Ini mengindikasikan bahwa tujuan sang penyerang adalah kerusakan struktural, bukan profit.
Rangkaian aksi ini menjadi contoh jelas seorang trader yang sengaja membakar modalnya sendiri guna mengguncang venue derivatif on-chain, mengeksploitasi arsitektur likuiditasnya, dan menguji batasan automated liquidity provider vault.
Peristiwa ini berbeda dari manipulasi pasar pada umumnya karena sang penyerang tidak keluar dengan profit.
Sebaliknya, struktur perdagangan menunjukkan bahwa tujuannya adalah menciptakan likuiditas palsu lalu menjatuhkannya untuk menyeret vault Hyperliquid ke dalam likuidasi berantai.
Para pengamat menanggapi dengan berbagai sudut pandang. Seorang anggota komunitas berspekulasi bahwa US$3 juta itu mungkin di-hedge, mengisyaratkan bahwa sang penyerang bisa saja memiliki posisi di tempat lain. Pengguna X lainnya menyebut kejadian ini sebagai “riset paling mahal dalam sejarah”.
Seorang anggota komunitas lain menyebut bahwa peristiwa ini bukanlah serangan, melainkan “karya seni pertunjukan” bernilai US$3 juta. “Hanya di kripto para penjahat membakar jutaan demi plot cerita,” tulis pengguna X tersebut.
Sementara itu, seorang anggota komunitas menggambarkannya sebagai “puncak perang degen”, di mana penyerang mengeksploitasi kemampuan penyerap kerugian dari automated liquidity provider.
Pengguna X itu mengatakan bahwa ini adalah pengingat bahwa pasar perpetual tanpa buffer likuiditas yang kuat ibarat “musim berburu” bagi siapa pun yang mau “membakar uang”.
Hyperliquid Sementara Jeda Penarikan
Pada Kamis, anggota komunitas jconorgrogan melaporkan bahwa bridge Hyperliquid berhenti memproses penarikan.
Pengembang tersebut mengatakan bahwa kontrak dihentikan menggunakan fungsi “vote emergency lock”, mengindikasikan tim mengambil langkah pencegahan terhadap potensi manipulasi.
Sekitar satu jam kemudian, pengembang melaporkan bahwa platform kembali memproses penarikan.
Hyperliquid tidak mengeluarkan pengumuman resmi yang menghubungkan insiden POPCAT dengan pembekuan penarikan sementara itu.
Baca juga: Shutdown Pemerintah AS Beres! Progres Crypto Berlanjut Pasca Trump Teken RUU