CEO ARK Invest Cathie Wood membandingkan Hyperliquid dengan potensi Solana di masa-masa awal, menyebutnya "new kid on the block".

"Itu menarik. Mengingatkan saya pada Solana di masa-masa awal, dan Solana telah membuktikan nilainya dan berada di jajaran pemain besar," kata Wood dalam sebuah wawancara di siniar Master Investor.

ARK Invest saat ini menyimpan tiga aset kripto utama dalam dana publiknya: Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Solana (SOL). Perusahaan memiliki eksposur ke Solana melalui Breera Sports, yang Wood klarifikasi terikat dengan treasury Solana dan didukung oleh investor Timur Tengah. Ia juga menyinggung adanya hubungan penasihat dengan proyek itu melalui ekonom Art Laffer.

Adapun Wood sendiri tidak mengonfirmasi posisi apa pun di Hyperliquid, tetapi ia menggambarkan protokol tersebut sebagai salah satu yang wajib dipantau. Komentarnya muncul saat persaingan antara decentralized exchange (DEX) perpetual futures memanas setelah Aster meluncurkan token awal bulan ini dan menyaksikan volume trading serta open interest-nya melesat melewati Hyperliquid.

Bitcoin adalah Aset Kripto Sejati

Terlepas dari kian menjamurnya token pendatang baru di pasar, Wood percaya bahwa masa depan kripto akan dimiliki oleh segelintir jaringan dominan saja. “Kami tidak berpikir akan ada begitu banyak aset crypto,” tuturnya. “Bitcoin menguasai ruang crypto jika berbicara soal aset kripto murni.”

Sementara Ethereum menjadi motor ekosistem DeFi, Wood menekankan peran Bitcoin sebagai sistem moneter. Ia menyoroti pasokan tetapnya sekaligus ketangguhannya. Ia juga mencatat pentingnya stablecoin yang mulai naik daun, namun seraya menegaskan bahwa Bitcoin tetap menjadi inti tesis jangka panjang Ark.

Wood mengakui bahwa dana itu juga memegang beberapa derivatif seperti Uniswap dan protokol pasar terkait Solana. Hanya saja, ia mengatakan fokus inti memang sengaja dibuat sempit. “Kalau bicara soal pemain besar, itulah tiga besar saat ini,” ucapnya.

Investor Ritel & Quant Berduyun-duyun ke DEX

Decentralized exchange (DEX) kini makin intens diadopsi oleh trader ritel dan quant semi-profesional, terdorong oleh insentif seperti airdrop, biaya rendah, dan eksekusi yang cepat, menurut Jamie Elkaleh, Chief Marketing Officer Bitget Wallet.

Namun, institusi masih bergantung pada centralized exchange (CEX) untuk akses fiat, kepatuhan, serta dukungan broker. Walau begitu, Elkaleh menyebut kesenjangan performa semakin mengecil, di mana DEX berbasis order-book seperti Hyperliquid dan dYdX v4 kini menyajikan kecepatan juga likuiditas yang sebelumnya hanya tersedia di CEX.