Anjloknya pasar kripto pada Jumat (10/10) justru bisa menjadi penanda dari tahap awal bull run, ujar seorang trader crypto.

“Saya pikir ada probabilitas yang sangat tinggi ini adalah awal dari bull market,” tutur trader crypto Alex Becker dalam sebuah video yang tayang di YouTube pada Sabtu.

“Saya rasa menjual sekarang bisa jadi keputusan paling bodoh yang pernah Anda lakukan,” imbuh Becker. Pendiri Jan3, Samson Mow, melontarkan nada serupa lewat unggahan di X di hari yang sama, mengatakan, “Sudah waktunya bagi Bitcoin untuk naik ke leg berikutnya.”

Komentar Becker datang setelah wipeout (likuidasi) pasar kripto pada Jumat melampaui seluruh keterpurukan sebelumnya, ketika Bitcoin (BTC) anjlok lebih dari 10% ke US$102.000 menyusul pengumuman tarif 100% Trump terhadap Cina. Likuidasi senilai US$19,31 miliar itu lebih dari sepuluh kali lipat kerugian yang terjadi saat crash COVID-19 (US$1,2 miliar) dan kolaps FTX (US$1,6 miliar).

Wipeout Pasar Kripto “Sekadar Reset Segalanya”

Crash tersebut sukses mengguncang komunitas kripto global, tetapi Becker menyebutnya sebagai “reaksi berlebihan besar-besaran”, sembari menekankan bahwa wipeout substansial itu “sekadar me-reset segalanya”.

Ia menilai para trader telah digelayuti rasa frustrasi setelah Bitcoin melesat selama setahun penuh, sementara lanskap kripto lain tertinggal di belakang.

Cryptocurrencies, Bitcoin Price
Bitcoin parkir di US$111.210 pada waktu publikasi, susut 10,43% dalam tujuh hari terakhir | Sumber: CoinMarketCap

“Saya rasa itu akan segera berubah,” ucapnya. “[Situasi] Ini telah membuat orang jadi gila, dan Anda melihat market maker hanya menarik tuas naik dan turun,” ujar Becker, kemudian menambahkan:

“Setiap manuver yang mereka lakukan di pasar direspons secara berlebihan tiga sampai empat kali lipat, karena orang tidak sudi menunggu sekadar beberapa bulan untuk meraup profit yang memang seharusnya mereka raih.”

Menurut Becker, koreksi tajam ini sebagian dipicu oleh “all-time impatience” (rekor ketidaksabaran) yang menggerogoti investor dalam beberapa pekan terakhir.

Harga Bitcoin Diprediksi Mendaki dalam Jangka Pendek, Ujar Analis

Bitcoin sempat menyentuh puncak anyar di US$125.100 pada Senin, meski masih jauh dari target akhir tahun US$250.000 yang sempat digadang oleh tokoh seperti Co-founder BitMEX Arthur Hayes dan juga Direktur Riset Pasar Unchained, Joe Burnett.

Baca Juga: Usai Crash Brutal, Harga Bitcoin Bisa Memantul 21% dalam 7 Hari jika Sejarah Berulang: Ekonom

Analis kripto Benjamin Cowen melafalkan optimisme yang senada dengan Becker. “Saya masih yakin dalam jangka pendek harganya akan terus naik,” terangnya mengenai Bitcoin, sambil menunjuk pada Bitcoin Dominance yang kembali merebut 60% pada Jumat.

Namun, ekonom Timothy Peterson bersuara lebih berhati-hati. Ia mengatakan kepada Cointelegraph pada Minggu bahwa Bitcoin kemungkinan bakal memasuki fase “pendinginan” selama tiga sampai empat pekan sebelum melanjutkan reli. “Namun mungkin dengan laju yang lebih lambat daripada sebelumnya,” jelasnya.

Cryptocurrencies, Bitcoin Price
Crypto Fear & Greed Index bergeser ke ‘Extreme Fear’ pada Minggu | Sumber: Alternative.me

Kendati demikian, lanskap industri yang lebih luas masih dibayangi skeptisisme. Crypto Fear & Greed Index — instrumen yang menakar denyut sentimen pasar kripto — menorehkan skor “Extreme Fear” di angka 24 dalam pembaruan hari Minggu.

Baca Juga: Bitcoin Crash ke US$102K di Binance Pasca Trump Kenakan Tarif 100% ke Cina