Cointelegraph
Ciaran LyonsCiaran Lyons

Barisan Analis Sebut Bitcoin Berpotensi Alami ‘Relief Bounce’, Kapan?

Bitfinex sebut “extreme deleveraging” dan indikator lainnya menjadi faktor yang bisa membantu Bitcoin mempertahankan posisinya dan berpotensi terkerek lebih tinggi.

Barisan Analis Sebut Bitcoin Berpotensi Alami ‘Relief Bounce’, Kapan?
Berita

Bitcoin berpotensi memperpanjang reli pemulihannya setelah membukukan reli harian 8% pada Rabu (3/12). Barisan analis kripto menyoroti tanda-tanda bahwa titik bottom lokal mungkin sudah terbentuk.

“Kombinasi extreme deleveraging, kapitulasi di antara short-term holder, dan tanda awal kelelahan penjual telah menciptakan kondisi untuk fase stabilisasi dan relief bounce,” ungkap analis Bitfinex dalam sebuah laporan pada Selasa.

Komentar tersebut muncul sesaat sebelum Bitcoin (BTC) menguat hampir 8% pada Rabu, mengerek harganya menuju kisaran US$94.000. Pada waktu publikasi, Bitcoin parkir di US$91.440, menurut CoinMarketCap.

Bitcoin Berjalan di Atas “Basis Leverage yang Lebih Ramping”

Bitfinex menguak bahwa pasar kini beroperasi di atas “basis leverage yang lebih ramping”, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penurunan mendadak yang dipicu oleh likuidasi massal.

Cryptocurrencies, Bitcoin Price
Bitcoin turun 11,72% dalam 30 hari terakhir | Sumber: CoinMarketCap

Pada 10 Oktober, sekitar US$19 miliar tersapu dari pasar yang disebut banyak trader sebagai pasar dengan leverage berlebihan, memicu aksi jual lebih luas yang menyeret Bitcoin dan pasar kripto ke tren bearish, di mana harga Bitcoin menyentuh titik terendah di sekitar US$82.000 pada 21 November.

“Konfigurasi ini memperkuat argumentasi bahwa leverage yang tersisa di pasar relatif terkendali, mengurangi fragilitas sistemik dan meningkatkan prospek fase konsolidasi yang lebih stabil,” ucapnya.

Adapun koreksi harga yang terjadi pada penghujung tahun, diikuti dengan pemulihan, mendorong lebih banyak holder Bitcoin percaya bahwa siklus empat tahunan tidak lagi relevan, yang sebelumnya menempatkan puncak siklus harga Bitcoin pada rekor tertinggi Oktober di US$125.100.

Bitcoin ‘Tidak Sama Seperti Siklus Sebelumnya’, Kata Analis

Masih belum jelas bagaimana Bitcoin akan menutup tahun ini, mengingat bulan Desember secara historis merupakan bulan yang lebih tenang, dengan rata-rata return (imbal hasil) hanya 4,69% sejak Desember 2013, mengacu CoinGlass.

Namun, aksi harga terbaru tidak mengikuti pola musiman. November justru turun 17,67%, padahal secara historis merupakan bulan terkuat Bitcoin dengan rata-rata imbal hasil 41,12%.

Sebagian analis masih percaya pergerakan naik dapat berlanjut ke tahun depan.

Baca Juga: Analisis Teknikal: Bollinger Band Ungkap Bitcoin Tak Akan Jatuh di Bawah US$55K

Analis Bitcoin PlanC menuturkan dalam unggahan X pada Kamis, “Siklus Bitcoin kali ini TIDAK seperti siklus sebelumnya.”

“Saya sudah memperingatkan kalian dan menjelaskan ini selama lebih dari satu tahun. Semoga kalian memperhatikan,” ujar PlanC.

Sementara itu, analis Bitcoin Quinten Francois menyatakan pada hari yang sama di X bahwa, “Bitcoin lebih dekat ke bottom ketimbang ke pucuk.”

Chairman BitMine Tom Lee baru-baru ini mengatakan bahwa ia yakin Bitcoin dapat kembali ke level US$100.000 sebelum akhir tahun.

Baca Juga: Trader Raup Cuan Rp22,4 Miliar dari Meme Coin Berbasis Solana Ini