Di tengah kelesuan pasar kripto pada awal Desember, meme coin berbasis Solana PIPPIN mencuri spotlight dengan reli harga yang spektakuler. Aksi ini berlawanan dengan tren bearish yang menekan aset kripto lainnya. Reli tajam ini membuka ruang profit besar bagi sejumlah trader, meski sekaligus memunculkan kekhawatiran akan potensi koreksi brutal yang justru bisa menjebak investor baru.
Salah satu kisah paling dramatis datang dari seorang trader yang mendulang keuntungan belum terealisasi lebih dari Rp22,4 miliar berkat langkah awal berani masuk ke PIPPIN.
PIPPIN Melesat di Saat Pasar Lesu
Ketika sebagian besar aset kripto masih terseok-seok mempertahankan level penting, PIPPIN justru terbang tinggi. Token meme yang berakar dari ilustrasi unicorn berbasis AI (SVG) ini menarik perhatian berkat rencana pengembangan ekosistem open-source, termasuk AI marketing assistant, interactive tutor system, hingga bot DevOps untuk deployment kode, fitur yang jauh melampaui meme coin biasa yang hanya bertumpu pada hype.
Sepanjang satu bulan terakhir, PIPPIN mencatat apresiasi lebih dari 400%, dan kini diperdagangkan di kisaran Rp2.310 (US$0,139), naik sepuluh kali lipat dari titik terendah November di Rp332 (US$0,02). Volume perdagangan harian pun melonjak dari US$10 juta menjadi US$120 juta.
Baca Juga: 2026 Diprediksi Akan Jadi Tahun Bull Market Crypto Sesungguhnya, Ini Alasannya
Trader Untung Rp22,4 Miliar dari Modal Rp2,98 Miliar
Menurut data LookOnChain, wallet anyar bernama BxNU5a yang dibuat sebulan lalu memborong 8,2 juta PIPPIN, menginvestasikan sekitar Rp2,98 miliar (US$179.800). Kini, portofolio tersebut bernilai Rp24,9 miliar (US$1,51 juta), menghasilkan unrealized profit mencapai Rp22,4 miliar (US$1,35 juta). Transaksinya dapat dilihat melalui Solscan.
Laporan Nansen menguatkan narasi akumulasi agresif oleh crypto whale:
“PIPPIN tidak sekadar naik, tetapi meledak. Lonjakan 437% dalam 7 hari dengan volume US$43,9 juta, whale menambah 6,6 juta token, dan wallet baru menyuntikkan US$11 juta.” — Nansen
Situasi ini menyalakan spekulasi bahwa PIPPIN bisa menjadi pemimpin gelombang meme Solana berikutnya.
Baca Juga: Hati-hati! Ekstensi Chrome Jahat Sedot Dana Solana via Transfer Tersembunyi
Ancaman Koreksi Besar Mengintai
Di balik euforia, risiko tetap membayangi. Data Coinglass menunjukkan likuidasi besar posisi short pada awal Desember, dengan puncak Rp249 miliar (US$15 juta), didominasi short sebesar Rp182 miliar (US$11 juta). Solscan juga mencatat penurunan volume real 45%, mengindikasikan potensi kelelahan pasar.
Analis Altcoin Sherpa memperingatkan:
“Sulit memperdagangkan PIPPIN secara serius. Ini bisa jadi hanya euforia 24 jam tanpa sustain, mirip pola AVA, GRIFFAIN, dan ACT.”
Di samping itu, sejarah mencatat PIPPIN pernah mencapai kapitalisasi pasar US$300 juta sebelum terpuruk hingga ke angka US$8 juta tahun lalu. Kenyataan ini menjadi sebuah pengingat pahit bahwa meme coin bisa sangat kejam.
Kisah trader yang meraup keuntungan Rp22,4 miliar dari PIPPIN menunjukkan betapa besarnya potensi cuan di kancah meme coin. Namun di sisi lain, volatilitas ekstrem serta pola distribusi agresif membuat langkah tanpa strategi bisa berakhir tragis. Reli monumental harga PIPPIN memang menggairahkan, tetapi kewaspadaan dan juga pemantauan data on-chain tetap menjadi kunci bertahan di pasar yang liar ini.
Artikel ini tidak memuat saran atau rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi dan aktivitas trading mengandung risiko, dan pembaca harus melakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan.
