Menurut pendiri Jan3, Samson Mow, sekarang semakin membludak jumlah negara yang bersiap untuk memacu adopsi Bitcoin setelah melewati fase skeptisisme awal.
“Saya rasa kita sudah di ujung fase gradual, dan sekarang masuk ke awal fase ‘tiba-tiba’” tutur Mow kepada Danny Knowles dalam siniar What Bitcoin Did yang tayang di YouTube pada Sabtu (27/9).
“Hal-hal ini terjadi dengan sangat cepat,” lanjut Mow, merujuk pada potensi semakin banyaknya negara mengadopsi Cadangan Strategis Bitcoin (BTC). “Ini benar-benar gradual lalu tiba-tiba,” tambahnya.
“Saya pikir hanya masalah waktu sebelum kita menyaksikan lonjakan masif, dan muncul FOMO besar-besaran dari negara-bangsa, semacam kepanikan.”
Mow menekankan bahwa kendati Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Cadangan Strategis Bitcoin, AS nyatanya masih belum mulai membeli.
AS “Terus Pacu” Rencana Bitcoin
Namun, ia menegaskan bahwa AS “terus mendorong” akuisisi Bitcoin yang netral anggaran serta melalui Bitcoin Act.
Kepala Riset Galaxy Digital, Alex Thorn, baru-baru ini menerangkan ada peluang besar pemerintah AS akan membentuk Cadangan Strategis Bitcoin yang sangat dinanti-nantikan pada akhir tahun ini.
Meskipun AS masih memimpin seluruh pemerintah dunia dalam hal total kepemilikan Bitcoin, Mow mengatakan kepada Cointelegraph Magazine pada Juni lalu bahwa AS “harus mulai” mengakumulasi Bitcoin tahun ini.
“Risikonya adalah AS bakal didahului oleh Pakistan,” terangnya. Pada waktu publikasi, pemerintah AS tercatat menampung 198.012 Bitcoin, menurut data Bitbo.
Mow juga mengantisipasi langkah monumental terkait Bitcoin dari kawasan Amerika Latin, yang menurutnya menjadi salah satu wilayah paling bullish saat ini.
Adopsi Bitcoin oleh negara-bangsa atau nation-state telah menjadi topik hangat yang konsisten menjadi buah bibir di industri kripto tahun ini.
Fidelity Digital Assets menyebut dalam sebuah riset pada Januari bahwa mereka mengantisipasi “akan semakin banyak negara, bank sentral, sovereign wealth fund, dan kas negara yang berupaya membangun posisi strategis di Bitcoin”.
Harga Bitcoin Belum Alami 'Reli Masif'
Sementara itu, Mow menyoroti bahwa harga Bitcoin belum berjalan sesuai ekspektasi banyak pelaku pasar untuk tahun 2025 ini.
“Kita seharusnya sudah mengalami bull run,” ujarnya, “seperti reli yang masif,” imbuhnya.
“Jadi saya pikir siklus ini, jika Anda ingin menyebutnya siklus, tertunda; mungkin akan berlanjut hingga tahun depan,” ucapnya. Beberapa pelaku pasar lainnya menyuarakan sentimen senada dalam beberapa waktu terakhir. Pada 26 Juli, Chief Investment Officer Bitwise Matt Hougan mengatakan, “Saya yakin 2026 adalah tahun kenaikan.”.
"Saya secara umum berpikir kita akan menjalani beberapa tahun yang baik," tutur Hougan. Bitcoin diperdagangkan seharga US$109.400 saat publikasi, turun 1,97% selama 30 hari terakhir, merujuk data CoinMarketCap.
Komentar Mow dan Hougan ini mencuat di tengah perdebatan industri soal apakah siklus empat tahunan Bitcoin yang biasa masih relevan sekarang. Mengingat kini ETF dan permintaan institusional sudah berperan.
Belum lama ini, tepatnya bulan Juni lalu, Mow juga sempat mengungkapkan target harga Bitcoin US$1 juta "adalah hal yang pasti pada titik ini, mungkin tahun ini, mungkin tahun depan".