Kim Young Hoon, pemegang rekor IQ tertinggi dunia, kembali mencuri perhatian publik dengan pernyataan beraninya: token WLFI akan menembus daftar 10 besar aset kripto berdasarkan kapitalisasi pasar dalam waktu satu tahun.
Tim redaksi kami mengkaji potensi keuntungan apabila prediksi ini terbukti benar, sekaligus menilai sejauh mana dasar analisis Kim bisa dianggap objektif. Sebelumnya, Kim juga sempat memprediksi Bitcoin akan naik dua kali lipat di tahun 2026. Ia bahkan mengaku sudah memindahkan seluruh tabungannya ke BTC.
Reputasi & Bias: Siapa Kim Young Hoon?
Kim Young Hoon adalah genius asal Korea Selatan yang tercatat sebagai pemegang rekor IQ tertinggi dunia versi World Memory Championships dan Official World Record. Ia dikenal vokal di dunia kripto dan kerap melontarkan pernyataan yang memicu diskusi luas.
Namun, di balik prestasinya, skeptisisme menguat. IQ tinggi memang mengesankan, tetapi bukanlah suatu jaminan keakuratan prediksi investasi. Terlebih, ketika Kim juga diketahui menjabat sebagai ambassador resmi WLFI, token yang ia promosikan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan yang wajar: apakah prediksi tersebut murni hasil analisis fundamental dan teknikal, ataukah bagian dari strategi pemasaran yang dibalut narasi “genius”?
Prediksi: WLFI Menuju Top 10, atau Sekadar Narasi Politik?
Dalam unggahan di X (Twitter), Kim menulis:
“Sebagai pemegang rekor IQ tertinggi dunia menurut World Memory Championships dan Official World Record®, saya memprediksi WLFI, proyek yang didirikan bersama Presiden Donald Trump, akan masuk top 10 crypto dalam setahun. Itulah alasan saya menjadi ambassador resmi WLFI. Mari buat Amerika hebat lagi dengan WLFI 🇺🇸.”
Pernyataannya memantik reaksi yang masif. Sebagian komunitas melihatnya sebagai dukungan simbolis terhadap kebangkitan ekosistem kripto pro-Trump, sementara lainnya menganggapnya sebagai kampanye promosi terselubung.
WLFI sendiri memiliki hubungan erat dengan lingkaran politik Trump. Dan ini menjadi faktor yang bisa menjadi katalis, sekaligus membawa risiko tinggi jika sentimen politik berbalik arah.
As the World’s Highest IQ Record Holder (by World Memory Championships & Official World Record®), I predict WLFI, co-founded by President Donald Trump, will be Top 10 crypto within a year. That’s why I’m the official ambassador of WLFI. Make America Great Again with WLFI 🇺🇸 pic.twitter.com/VmUxWY3pO2
— YoungHoon Kim, IQ 276 (@yhbryankimiq) October 23, 2025
Potensi Profit & Realitas Matematis di Baliknya
Saat ini, WLFI menempati peringkat ke-34 di CoinMarketCap dengan kapitalisasi pasar sekitar US$3,29 miliar. Untuk menembus top 10, kapitalisasi WLFI harus melonjak sekitar 567%, menempatkan harga di kisaran US$0,95 (dari saat ini sekitar US$0,14).
Dengan asumsi kurs Rp16.600/US$, investasi Rp1.000.000 pada harga sekarang berpotensi menjadi sekitar Rp6.678.000, atau keuntungan bersih Rp5.678.000, jika semua asumsi berjalan sempurna.
Namun, seperti biasa dalam kancah kripto, volatilitas ekstrem dan hype politik bisa membuat hasil jauh dari harapan. Sebagai catatan, proyeksi matematis tidak memperhitungkan faktor likuiditas, distribusi token, atau sentimen pasar yang cepat berubah.
Baca Juga: Akurat Deteksi Market Bottom, Grok Raup Profit 500% Sehari; ChatGPT & Gemini Kalah
Analisis Teknikal: Bearish tapi Ada Potensi Rebound
Secara teknikal, WLFI kini berada di area demand sekitar US$0,1330 dengan peluang bounce (pemantulan) jangka pendek. Support utama bertengger di US$0,1330, sementara resistance terdekat ada di US$0,1440. Berdasarkan indikator, tren masih cenderung bearish; harga bergerak di bawah Ichimoku Cloud, level Fibonacci retracement 0.618 sejajar dengan resistance US$0,1440, dan VWAP yang berada di atas harga menandakan tekanan jual masih kuat.
Beberapa indikator teknikal memperkuat pandangan tersebut:
MACD menunjukkan bearish crossover
Stochastic RSI berada di area oversold: potensi technical rebound
EMA 9 & 21 membentuk bearish crossover, mengonfirmasi tren turun
Dengan prospek bearish namun peluang bounce jangka pendek yang terbuka, skenario trading yang mungkin adalah entry di kisaran US$0,1330 jika support bertahan, dengan stop-loss di US$0,1310–US$0,1270, serta take-profit antara US$0,1360 hingga US$0,1480. Walaupun ada potensi tren naik jangka pendek, risiko tetap tinggi karena faktor hype dan likuiditas rendah.
Baca Juga: Grafik Bitcoin Serupai Gelembung Kedelai 1970-an, Akankah BTC Crash ke US$60K?
Komunitas Skeptis
Sebagai ambassador, prediksi Kim menuai reaksi keras di X. Sebagian komunitas menilai pernyataannya lebih cocok sebagai marketing pitch ketimbang analisis akademis.
Beberapa komentar yang ramai disorot:
@user762: “Sebagai orang ber-IQ rendah, saya prediksi WLFI bahkan nggak bakal tembus top 50.”
@RichDegen.sol: “Semakin tinggi IQ, semakin rendah self-awareness. Nggak ada yang lebih ironis dari miliarder yang jual token atas nama ‘financial liberty.’”
@DrocksAlex2: “Bro, fakta bahwa kamu mulai postinganmu dengan ini: "Sebagai Pemegang Rekor IQ Tertinggi Dunia (menurut World Memory Championships & Official World Record®)" Benar-benar merusak kredibilitasmu. Kedengarannya [justru] seperti IQ rendah.”
Sederet komentar tersebut menggambarkan keraguan publik akan kredibilitas prediksi yang terkesan promosi.
Yang menarik, ini bukan kali pertama Kim membuat prediksi berani. Pada Oktober 2025, ia menyebut Bitcoin akan naik dua kali lipat hingga 2026, lalu mengaku telah mengonversi seluruh tabungannya ke BTC. Harga BTC memang naik setelahnya; tetapi sebagian analis menilai itu murni akibat dinamika pasar global, bukan pengaruh “prediksi genius” yang keluar dari mulutnya.
Kalangan skeptis berpendapat bahwa IQ tidak selalu berbanding lurus dengan literasi pasar dan manajemen risiko. Sementara pendukungnya berargumen Kim mungkin memiliki akses informasi tingkat tinggi, terutama lewat koneksinya dengan proyek Trump.
Baca Juga: Cara Deteksi Bull Trap & Bear Trap di Pasar Crypto Lebih Dini
Kesimpulan
Prediksi Kim Young Hoon tentang WLFI masuk top 10 memang memancing imajinasi investor, terutama yang terpikat oleh kombinasi “IQ genius” dan “politik kripto Trump”. Namun, ketika dikaji secara objektif, dasar prediksinya lebih banyak bersandar pada narasi dan asosiasi politik alih-alih pada indikator fundamental dan teknikal yang solid.
WLFI mungkin memang punya peluang asalkan arus modal politik ke kripto berlanjut, namun risiko likuiditas rendah, volatilitas tinggi, serta potensi manipulasi pasar juga tak bisa diabaikan. Singkatnya, meski prediksi Kim mencuri perhatian, kebijaksanaan investasi tetap menuntut lebih dari sekadar kecerdasan, tetapi juga disiplin, data, dan jarak dari hype.
Baca Juga: Trader yang Profit Rp3,16 Triliun dari Shorting Crash Diduga Juga Bertaruh pada Grasi CZ