Pada 10 Oktober 2025, gejolak pasar kripto mencapai klimaks ketika penurunan harga mendadak Cosmos (ATOM) di Binance menjerumuskan harga dari US$4 ke US$0,001, sebelum bangkit kembali ke US$3,08.
Fenomena ini pun memunculkan spekulasi: apakah sosok misterius yang meraup keuntungan fantastis 284.900% itu sekadar trader oportunis ataukah orang dalam alias insider yang memetik buah kekacauan dengan tangan dingin?
Kronologi Crash Harga Mendadak ATOM
Insiden ini terjadi sekitar pukul 5:00 AM UTC di tengah crash pasar kripto yang dipicu eskalasi ketegangan dagang AS–Cina, memicu likuidasi massal lebih dari US$200 miliar. Bitcoin (BTC) terperosok ke US$105.000, sementara ATOM paling tertekan akibat likuiditas yang rapuh di order book Binance. Analisis mendalam mengungkap pemicu berupa algoritma trading frekuensi tinggi (HFT), pemicu stop-loss otomatis, serta likuidasi berantai yang pada akhirnya membentuk pusaran kehancuran harga.
Binance terhantam overload sistemik, dengan gangguan yang melumpuhkan akses login, penempatan order, serta penarikan dana. Unggahan @wacy_time1 menampilkan wick ekstrem ke US$0,001 dan klaim ada pembelian di level tersebut yang menghasilkan profit fantastis. Namun, respons di X mayoritas skeptis: ada yang menyebut mustahil memasang order di level itu, dan ada yang menuduh Binance membeli sendiri atau menyatakan datanya palsu.
"Bukan siapa-siapa, pasti Binance sendiri yang beli."
Benarkah Ada Transaksi Asli di US$0,001?
Data AInvest menyebut ada transaksi autentik di US$0,001, walau volumenya kecil. Sejumlah arbitrageur dikabarkan membeli di Binance lalu melepas di exchange lain seperti Osmosis atau Evmos, atau memakai flash loan untuk eksekusi kilat. Namun, aksi ini menuntut alat yang canggih dan API yang stabil—hal yang nyaris mustahil bagi trader ritel saat Binance ambruk total.
Sebagian pihak menilai ini bukan aksi pengguna biasa. Ada yang menduga masalah oracle menyebabkan wick “semu”, bukan pergerakan pasar riil. Tuduhan manipulasi oleh orang dalam juga muncul, tetapi belum ada bukti yang tegas.
Baca Juga: Cuan 650x Lipat! Trader Crypto Ubah US$3.000 Jadi US$2 Juta dari Meme Coin
Orang Dalam atau Trader Awam?
Kemungkinan besar, pelakunya bukan trader ritel. Gangguan di Binance membuat pengguna biasa sulit bertransaksi, sementara bot atau pihak dengan akses prioritas mungkin tetap bisa eksekusi. Di X, ada yang menyoroti wallet tertentu dan menuding insider. Kasus serupa pernah terjadi, misalnya crash harga ACT pada April 2025 yang menyeret dana asuransi Binance, sehingga kecurigaan kembali muncul.
Meski begitu, bukti konkret insider trading masih samar. AInvest lebih menyorot isu struktural seperti fragmentasi likuiditas. Binance menyatakan “Funds are SAFU” dan sedang memperbaiki sistem. Di sisi lain, harga ATOM di DEX relatif stabil di sekitar US$2,70, menonjolkan perbedaan kondisi likuiditas antara CEX dan DEX.
Per 11 Oktober 2025, ATOM pulih ke US$3,08. Namun kejadian ini menjadi peringatan soal risiko struktural pasar kripto. Apakah pembelinya insider? Masih spekulatif; yang jelas, kemungkinan besar bukan trader ritel.
Baca Juga: VanEck: Bitcoin Akan Raih 1/2 Market Cap Emas di 2028, 'Setara' Harga US$644.000?
Artikel ini tidak memuat nasihat atau rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi dan trading mengandung risiko, dan pembaca disarankan untuk melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan.