Seorang investor kripto jangka panjang berhasil 'menyulap' modal US$1.000 (Rp16,5 juta) menjadi US$1 juta (Rp16,5 miliar), membuktikan imbal hasil fantastis dari strategi sabar memegang aset digital.

Si holder yang juga dijuluki "diamond hand" ini sukses mengubah investasi awalnya di BNB (BNB) senilai US$1.000 menjadi lebih dari US$1 juta. Artinya, ini mewakili imbal hasil atau cuan 1.000 kali lipat hanya dalam kurun waktu 8 tahun.

Menurut platform data blockchain, Lookonchain, sang investor mengakumulasi asetnya senilai US$1.000 ketika native token ekosistem Binance itu masih diperdagangkan sekitar US$1 tahun 2017 silam.

Walau sukses mendulang cuan 1.000 kali lipat, trader ini ternyata terus HODL token BNB alih-alih menjualnya, menurut data dari platform intelijen blockchain, Nansen.

Imbal hasil token historis wallet “0x850” | Sumber: Nansen

Adapun profit hampir US$1 juta ini datang saat token BNB melesat naik ke level tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) baru, yaitu US$1.005 pada hari Selasa, merujuk data Cointelegraph. Hal ini menandakan meningkatnya ekspektasi investor akan datangnya altcoin season.

BNB/USD, grafik satu hari | Sumber: Cointelegraph

Tiga minggu lalu, Raoul Pal, pendiri dan CEO Global Macro Investor, memprediksi bahwa pasar kripto sedang berada di "ruang tunggu" menjelang fase berikutnya dari tahap penemuan harga. Kondisi ini dapat memperpanjang puncak siklus pasar hingga kuartal pertama atau kedua tahun 2026.

"Studi kami menunjukkan (secara probabilistik) bahwa siklus ini akan memanjang hingga Kuartal I 2026 dan mungkin Kuartal II 2026. Hal ini disebabkan siklus bisnis yang lambat memaksa lebih banyak likuiditas untuk jangka waktu yang lebih lama," ungkapnya dalam sebuah postingan X pada 29 Agustus.

Sumber: Raoul Pal

BNB Tembus Rekor ATH Berkat Utilitas Bawaannya

Adapun kombinasi antara sejumlah faktor pertumbuhan berkontribusi pada raihan ATH baru BNB di atas US$1.000. Salah satunya yaitu utilitas bawaan token, menurut Marwan Kawadri, pemimpin DeFi dan kepala EMEA di BNB Chain.

BNB sendiri adalah token jaringan "unik" dengan utilitas yang terus meningkat di centralized exchange (CEX). Token ini juga mendapat permintaan yang kian deras dari investor institusional berkat "momentum pertumbuhan DAT yang masuk dengan fokus pada aset berkualitas tinggi seperti BNB," tutur Kawadri kepada Cointelegraph. Sebagai informasi, DAT adalah kependekan dari Digital Asset Treasury alias perbendaharaan aset digital.

"[BNB] terus menunjukkan momentum pertumbuhan yang kokoh: semakin banyak pengembang, semakin banyak protokol, semakin banyak modal, dan semakin banyak pengguna."

Walhasil, ini pun menciptakan efek "roda gila" bagi jaringan dan native token-nya, imbuhnya.

Sumber: Changpeng Zhao

"Menyaksikan #BNB naik dari harga ICO US$0,10 delapan tahun lalu hingga ke US$1.000 hari ini adalah sesuatu yang tak terlukiskan dengan kata-kata," ujar salah satu pendiri dan mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, dalam sebuah postingan X pada hari Kamis.

"Kami menghadapi banyak tantangan di sepanjang jalan, tetapi kami terus bekerja keras, membangun, dan mempertahankan," tambahnya.