Bitcoin yang semakin menarik bagi investor institusional bisa jadi datang dengan mengorbankan sensasi yang menarik sebagian investor ritel, menurut Executive Chairman Strategy, Michael Saylor.
"Anda ingin volatilitas susut agar institusi raksasa merasa nyaman masuk dan dalam jumlah besar," kata Saylor kepada Natalie Brunell di siniar (podcast) Coin Stories yang tayang di YouTube pada hari Jumat.
Michael Saylor Sebut Ini 'Teka-teki'
"Teka-teki di sini adalah, jika institusi raksasa masuk, jika volatilitas menurun, ini [Bitcoin] akan terasa membosankan untuk sementara waktu. Dan karena membosankan, adrenalin orang-orang [juga] akan turun," terang Saylor.
“Rasanya mereka sudah mencapai euforia besar, lalu sekarang adrenalinnya mulai pudar dan mereka jadi agak bearish.”
Saylor menyebut fase ini sebagai “fase pertumbuhan” dan bagian alami dari siklus hidup Bitcoin (BTC), di mana berkurangnya volatilitas justru menjadi pertanda positif.
Komentar ini datang saat sejumlah pelaku pasar mempertanyakan alasan harga Bitcoin yang mandek setelah mencapai level tertinggi baru di US$124.100 pada 14 Agustus. Pada waktu publikasi, Bitcoin diperdagangkan seharga US$115.760, mendekati level US$114.618 hampir sebulan sebelumnya pada 21 Agustus, menurut CoinMarketCap.
Secara luas, diperkirakan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed pada 17 September sudah banyak diperhitungkan pasar. Namun, sejumlah analis berpendapat pemangkasan lanjutan akhir tahun ini bisa mengerek harga Bitcoin dan aset crypto lain naik lebih tinggi.
Bitcoiner Terbelah Soal Arah Harga
Adapun pendapat komunitas Bitcoiner masih terbelah soal ke mana arah harga aset ini di sisa tahun ini.
Co-founder BitMEX Arthur Hayes menerawang harga BTC akan mencetak angka US$250.000 pada akhir tahun, sementara beberapa pihak lain memprediksi sekitar US$150.000. Di sisi lain, analis Bitcoin PlanC justru meramal puncaknya tak akan datang tahun ini sama sekali.
Sementara itu, analis crypto Benjamin Cowen baru-baru ini menyebut bahwa Bitcoin mungkin akan mengalami “penurunan 70% dari level all-time high berapapun yang akhirnya tercapai”.
Menurut Saylor, inovasi Bitcoin dan juga produk-produk anyar masih dalam fase awal, sebab pasar masih dalam "proses edukasi".
"Ini adalah 'demam emas digital' dalam 10 tahun dari 2025 hingga 2035," tuturnya, memaparkan bahwa akan ada banyak model bisnis dan produk berbeda yang menetas.
"Akan ada banyak kesalahan yang dibuat dan akan ada banyak kekayaan yang tercipta," imbuhnya.
Perusahaan-perusahaan treasury Bitcoin yang terdaftar di publik tercatat sudah menampung sekitar US$117,91 miliar dalam bentuk Bitcoin pada saat terbitnya artikel ini, menurut BitcoinTreasuries.NET.