Ringkasan:
Para analis pasar sebut bull run Bitcoin mungkin berakhir sebentar lagi.
Menurut analisis teknikal, harga BTC berisiko terkoreksi hingga 50% ke US$52.200 jika level support gagal bertahan.
Harga Bitcoin (BTC) amblas ke US$103.500 pada Jumat (17/10), memicu likuidasi posisi long dengan leverage lebih dari US$916 juta dan menekan sentimen di pasar BTC.
Investor kelihatannya mulai kehilangan keyakinan setelah dua pekan berturut-turut harga gagal bertahan di atas US$110.000. Namun, apakah ini berarti bull run benar-benar sudah berakhir?
Bull Run Bitcoin Berakhir ‘10 Hari Lagi’
Bitcoin mungkin hanya punya beberapa hari lagi untuk mengalami ekspansi harga dalam siklus saat ini, terutama bila mengikuti pola historis dari bull run sebelumnya, menurut analis CryptoBird.
“Bull run Bitcoin berakhir dalam 10 hari,” ujar sang analis dalam sebuah utas di X pada Selasa, dengan proyeksi yang didasarkan pada siklus-siklus sebelumnya.
Baca Juga: Imbas Crash Market Crypto, Sektor Meme Coin Jatuh Terguling 40%
Cycle Peak Countdown menunjukkan bull run Bitcoin sudah 99,3% rampung, di mana para weak hand terguncang “dalam pola klasik pra-puncak”, tambah analis.
“1.058 hari sejak titik siklus terendah = 99,3% selesai, hanya tersisa 0,7% dari siklus bull historis ini. Target kita 24 Oktober, tepat 10 hari lagi.”
Menurut sang analis, koreksi yang tengah berlangsung ini sesuai jadwal, seraya menambahkan bahwa pola ini nampak sebagai perilaku klasik pra-puncak yang muncul di setiap siklus besar, ketika “weak hand terakhir disapu keluar sebelum mencapai puncak euforia”.
Telah berlalu 543 hari sejak Bitcoin halving 2024, yang menempatkan pasar BTC “+25 hari di dalam jendela puncak historis 518–580 hari,” ujar analis itu, seraya menambahkan:
“Kita tidak sekadar berada di dalam zona — kita sudah masuk jauh ke jantung statistik di mana setiap puncak besar Bitcoin pernah terjadi.”
Seperti dilaporkan Cointelegraph, Bitcoin Fear and Greed Index menyentuh titik terendah tahunan di level 22, yang menandakan “ketakutan ekstrem” di kalangan investor.
CryptoBird menyebut kondisi ini sebagai reset total sentimen pasar sebelum BTC memulai leg terakhirnya.
“Pembersihan emosional ini menciptakan landasan peluncuran sempurna bagi euforia di leg terakhir.”
Baca Juga: Rugi Rp79,6 Miliar! Trader Crypto Leverage Tinggi James Wynn Kena Likuidasi Lagi
Harga Bitcoin Bisa Turun ke US$50.000: Analis
Ambruknya Bitcoin di bawah level support kunci hari ini, termasuk simple moving average 200 hari, telah menimbulkan kelemahan struktural yang bisa membuka jalan menuju koreksi yang lebih curam, menurut analis.
Harga BTC “saat ini sedang menguji level fibonacci retracement 0,786 di kisaran US$104.000,” ungkap analis Daan Crypto Trades dalam sebuah unggahan di X pada Jumat, seraya menambahkan bahwa jika level ini hilang, maka level terendah Juni di US$98.000 akan kembali jadi sorotan.
“Silakan keluar menyentuh rumput jika bull tidak mampu mempertahankan level ini pekan ini.”
Analis lain, Captain Faibik, menyoroti bahwa Bitcoin nampaknya sedang membentuk pola rising wedge pada grafik mingguan, dengan target terukur di US$52.200.
“Bull run Bitcoin sudah selesai,” ujar analis itu dalam unggahan pada Jumat, lalu menambahkan:
“Koreksi bearish 50% sangat mungkin terjadi dalam jangka menengah.”
Seperti dilaporkan Cointelegraph, minat ritel pada Bitcoin sudah berada di level bear market, mencerminkan kehati-hatian sekaligus antisipasi akan drop harga BTC yang lebih dalam.
Artikel ini tidak memuat saran atau rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi dan trading mengandung risiko, dan pembaca diimbau untuk melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan.