Poin Penting:

  • Analis sebut bull market Bitcoin masih punya potensi untuk berlanjut, dengan target di rentang US$150.000–US$300.000.

  • BTC harus mampu menerobos zona US$112.000–US$114.000 dengan kokoh guna memicu reli potensial ke US$140.000.

Harga Bitcoin (BTC) yang tiba-tiba jeblok ke US$108.000 pekan lalu membuat koreksi 13% dari rekor all-time high (ATH) US$124.500. Kejadian ini lantas menyulut kekhawatiran bahwa harga BTC mungkin sudah menyentuh pucuk.

Meski begitu, sejumlah analis menilai bull market Bitcoin bahkan belum benar-benar bermula, mengutip pada kinerjanya relatif terhadap emas.

Bull Market Bitcoin Akan Lanjut pada Oktober?

Seperti yang terus diberitakan Cointelegraph, baik pasar emas maupun saham AS telah memecahkan rekor all-time high berulang kali, sementara Bitcoin masih macet lantaran dinamika likuiditas yang membuat bull menjauh.

Para analis tidak terlalu khawatir andaikata emas mendahului Bitcoin. Analis Milk Road Macro berkata:

“Bitcoin cenderung mengikuti jejak emas 3–4 bulan kemudian.” 

Analisis perbandingan menunjukkan bahwa baik pasangan emas/USD maupun BTC/USD sama-sama membentuk pola rising wedge, di mana emas breakout ke sisi atas pada Januari.

Pada Maret, “$BTC mulai meniru pola emas ‘naik → jeda → lonjakan menit terakhir’ yang disorot dengan warna hijau di bawah ini,” ujar sang analis, menambahkan: 

“Jika korelasi ini bertahan, $BTC kini siap untuk lonjakan menit terakhir pada Oktober/November, menembus rising wedge-nya.”
Performa harga emas vs BTC | Sumber: Milk Road Macro

Lebih lanjut, Milk Road Macro memaparkan bahwa kendati breakout emas mewakili apresiasi sekitar 10%, “Bitcoin dikenal mampu mengungguli persentase tersebut 5–10x lipat.”

Dengan kata lain, skenario itu akan menempatkan potensi kenaikan Bitcoin di kisaran 50% hingga 100%, atau US$160.000 hingga US$220.000.

CEO 50TFunds, Dan Tapiero, juga menyatakanbull market Bitcoin bahkan belum dimulai,” dalam unggahannya di X pada Senin.

Ia menggarisbawahi bahwa pasangan BTC/XAU diperdagangkan di dalam pola “cup and handle masif” pada time frame atau kerangka waktu mingguan, yang bisa berujung pada fase price discovery (penemuan harga) baru bagi Bitcoin dalam beberapa minggu ke depan.

Adapun aksi breakout di atas neckline di level 37 XAU membuka jalan bagi pasangan BTC/XAU untuk melancarkan reli 446% menuju target pola cup and handle yang terukur di 160 XAU.

Grafik mingguan BTC/XAU | Sumber: Cointelegraph/TradingView

Hal ini menunjuk pada potensi breakout harga monumental bagi Bitcoin dalam beberapa bulan mendatang.

Argumen Tapiero ini adalah respons atas analisis investor kripto Zynx, yang menyebut pasangan BTC/USD perlu menembus US$150.000 agar bisa “menyamai all-time high emas”.

Secara historis, “harga Bitcoin setidaknya naik lebih dari dua kali lipat harga emas, dan biasanya jauh lebih dari itu,” tulis Zynx, dan menimpali:

“Saya akan katakan bahwa US$300K semakin mungkin terjadi.”

Sementara itu, kontributor CryptoQuant, XWIN Research Japan, berpendapat bahwa Bitcoin masih berada dalam fase bull market, merujuk pada beberapa metrik on-chain.

Bitcoin Harus Bertahan di US$112.000 untuk Dorongan Lebih Tinggi

Bitcoin sempat menyentuh puncak intraday di US$112.293 pada Senin, berhasil merebut kembali level US$112.000 setelah sempat hilang pada Kamis lalu. Pada waktu publikasi, BTC bertengger di US$112.233, naik 2,4% dalam 24 jam terakhir menurut data Cointelegraph Markets Pro dan TradingView.

“$BTC berhasil breakout dari garis tren turun semalam setelah memeras semua posisi short yang terlambat,” ujar AlphaBTC dalam analisis terbarunya di X.

Sebuah grafik pendamping memperlihatkan bahwa area minat utama bagi bull Bitcoin adalah level pembukaan hari ini (29/9) di US$112.000. Apabila level ini sanggup bertahan, harga berpotensi melesat ke puncak lokal US$114.000, menandakan pulihnya kekuatan reli.

“Target selanjutnya di level 114K, lalu jika 112K mampu bertahan lagi, ada peluang dorongan lebih tinggi di Oktober,” tambahnya.
Grafik empat jam BTC/USD | Sumber: AlphaBTC

Sementara itu, heatmap likuidasi Bitcoin dalam 24 jam menunjukkan harga BTC berpotensi menarget blok besar likuiditas bid (beli) saat bergerak lebih tinggi. Tercatat ada lebih dari US$612 juta order ask (jual) di kitaran US$112.350 hingga US$114.000.

Pembersihan likuiditas ini nampaknya sangat mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan, dan breakout di atas US$114.000 bisa menjadi sinyal berakhirnya fase koreksi.

Heatmap likuidasi Bitcoin | Sumber: CoinGlass

Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, pergerakan tegas di atas zona resistance US113.000−US114.000 bisa mengonfirmasi breakout dari bull flag, membuka jalan untuk gelaran reli menuju US$140.000 dalam beberapa bulan ke depan.

Artikel ini tidak mengandung nasihat ataupun rekomendasi investasi. Setiap pergerakan investasi dan trading melibatkan risiko, dan pembaca harus melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.