Poin Penting:
Wang percaya 10.000 jam berlatih dengan AI coding tool dapat menjadi modal karier yang luar biasa.
AI dan vibe-coding hari ini setara dengan era awal komputer pribadi yang melahirkan Gates & Zuckerberg.
Perpaduan AI dan crypto akan membuka jalur baru bagi generasi muda untuk berinovasi dan membangun ekosistem digital masa depan.
Alexandr Wang, Chief AI Officer Meta sekaligus pendiri Scale AI, mengimbau agar generasi muda mencurahkan waktu mereka untuk mendalami apa yang ia sebut “vibe-coding”—proses belajar membangun perangkat lunak menggunakan AI coding assistant lewat eksperimen yang intensif.
Menurutnya, membenamkan diri dalam dunia AI hari ini bisa menjadi keunggulan kompetitif yang sama besarnya seperti ketika Bill Gates menghabiskan malam-malam mudanya di laboratorium komputer. Dalam wawancara di siniar TBPN, Wang menegaskan:
“Jika kamu berusia 13 tahun, kamu harus menghabiskan seluruh waktumu untuk vibe-coding. Begitulah seharusnya kamu menjalani hidup.”
Baginya, AI coding bukan hanya keterampilan teknis, melainkan cara untuk mendapatkan keunggulan jangka panjang di tengah revolusi teknologi.
Sebagai miliarder termuda Gen Z, Wang memandang momen sekarang sebagai “discontinuity” besar dalam sejarah teknologi: siapa yang terjun lebih awal akan menuai keuntungan paling besar. Ia bahkan berani memprediksi bahwa dalam lima tahun ke depan, model AI akan mampu menulis seluruh kode yang pernah ia kerjakan.
Pandangan Wang Soal Crypto
Menyangkut crypto, Wang pernah berbagi sudut pandangnya lewat X pada Desember 2022 lalu:
“Apa yang ditunjukkan oleh migrasi dari crypto ke AI adalah *betapa* banyak orang yang sebenarnya hanya bersemangat pada kesenangan itu sendiri. “Semua orang bersemangat tentang ____. Terlihat sangat menarik. Saya mulai menghabiskan banyak waktu di sana!” [Ada] Turis di mana-mana!”
Ujaran itu sontak memantik diskusi di komunitas crypto dan AI. Seorang pengguna X, Hugo Tsai, menanggapi dengan menyatakan bahwa AI memang menuntut data dan kekuatan komputasi besar, sehingga kesempatan bagi tim kecil cukup terbatas. “Sementara di bidang crypto, dengan semakin banyaknya infrastruktur permissionless, ada peluang besar bagi tim-tim kecil untuk melakukan inovasi,” ujar Tsai.
Menurutnya, di masa depan teknologi AI bisa memanfaatkan crypto untuk melindungi dan menokenisasi data secara lebih aman.
Valuasi Crypto AI Sentuh US$32 Miliar, Dipacu Euforia NVIDIA
Gairah investor pada token AI makin kinclong. Per 2 Oktober, valuasi sektor crypto AI berhasil tembus US$32 miliar usai saham NVIDIA meroket ke puncak rekor baru di atas US$190. Menurut data CoinGecko, top 10 token AI serempak menghijau, mencatat lonjakan agregat 8,8% hanya dalam kurun sehari.
Beberapa nama mencolok ikut terdongkrak, seperti Virtuals Protocol (VIRTUAL) yang melonjak 7,2% secara intraday, Render (RNDR) menambah 4%, dan Fetch.ai (FET) merayap 3%. Katalis ini turut diperkokoh oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed hampir pasti memangkas suku bunga pada pertemuan 29 Oktober mendatang.
Dengan valuasi NVIDIA yang kian mendekati US$5 triliun, spekulasi pasar menilai sektor crypto AI berpotensi menjaga momentum jangka pendeknya, terlebih narasi seputar integrasi blockchain dan AI semakin memikat di mata investor global.